2 WANITA NAGIH HUTANG, DIBUNUH MAYATNYA DI COR, PELAKU BUNUH DIRI

Jatengtime.com-Bekasi-Warga Jalan Nusantara, RT 11 RW 22, Kelurahan Harapan Jaya, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi , Jawa Barat, Selasa (28/2/2023) dihebohkan dengan penemuan mayat dua orang wanita di dalam rumah kontrakan.

Ketua RT 11/22 Kelurahan Harapan Jaya, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi, Purwo Darmanto kepada kepada awak media, Selasa (28/2/2023) menyebut bahwa ke tiganya adalah teman lama.

“ Yang kita dengar dari pihak suami, ke dua korban teman sekolah teman SMA itu aja yang saya tahu…” kata Purwo.

Ditemukan berkat GPS.

Purwo menjelaskan awalnya Heri, suami Yusi melihat GPS melalui ponsel miliknya dan menemukan titik lokasi terakhir istrinya.

Suami korban melihat motor istrinya masih ada di halaman rumah pelaku, selanjutnya berkoordinasi dengan Polisi dan keamanan setempat untuk mendobrak rumah tersebut.

“ Suami korban ( Heri ) setelah mencari istrinya kemana mana, hari senin mencari dari titik GPS nya terus lapor ke Polres dan Kelurahan terus nanya kepada saya ada nama Permana ( pelaku ) saya bilang ada. Kita cek CCTV, kata suami korban bener itu istrinya yang hilang. Senin malamnya kita dobrak sama keamanan…” ujarnya.

Pada saat didobrak Permana ditemukan sudah bersimbah darah dengan luka di tangan mengenai urat nadi. Dia sempat dibawa ke rumah sakit, namun nyawanya tidak tertolong.

Suami korban dibantu Polisi dan warga mencari istrinya di dalam rumah, kemudian curiga dengan gundukan tanah yang disemen terlihat masih basah berada di bawah tangga.

Polisi lantas memutuskan membongkar gundukan tanah yang di semen tersebut dan menemukan dua mayat wanita.

“ Permana di ruang tengah bersimbah darah, dua orang korban di dalam tanah yang di cor, dibongkar sama polisi lalu di evakuasi ke rumah sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur…” ungkapnya.

Adi ( 54 ) petugas keamanan setempat menduga pelaku membunuh ke 2 korban karena masalah utang piutang. Warga sekitar sempat mendengar suara cek cok dari lokasi. Kemudian warga melihat pelaku P membeli 1 sak semen dan pasir pada Minggu (26/2/2023) sore.

“ Yang meninggal nagih utang mungkin cekcok. Tetangga mendengar suara gaduh lalu curiga melihat pelaku membeli semen satu sak dan pasir waktu Minggu sore…” ujarnya.

Korban yang kemudian diketahui Heni Purwaningsih ( 47 ) dan Yusi Purawati ( 48 ) warga Pulo Gebang, Jakarta Timur dibunuh kemudian mayatnya dicor dalam rumah kontrakan tersebut. Seorang pria yang kemudian diketahui bernama Permana diduga sebagai pelaku ditemukan meninggal bunuh diri.

Permana tinggal di rumah kontrakan tersebut sejak 3,5 tahun lalu, tinggal setelah cerai dengan istri yang membawa anak mereka pindah ke Cakung.

Kapolres Metro Bekasi Kota, Kombes Hengki mengatakan penemuan mayat berawal dari kecurigaan suami dari salah satu korban yang mengaku istrinya berpamitan mengaji, namun tidak ada kabar sejak hari Minggu (26/2/2023) kemarin.

“ berdasarkan informasi dari seorang suami yang curiga istrinya pamit mengaji sejak hari Minggu, namun sampai hari Senin kemarin tidak pulang ke rumah. Dengan kecurigaan tersebut, suami korban berusaha mencarinya dan ditemukan titiknya di sekitar TKP ini…” kata Hengki.

“ Kemudian petugas Bhabinkamtibmas dan juga pengurus lingkungan tadi setempat melihat CCTV dan motor milik salah satu korban masuk ke dalam TKP…” ujarnya.

Polisi akhirnya mendobrak pintu rumah kontrakan tersebut dan menemukan jasad Permana dan mayat yang dicor di bawah tangga dalam posisi terbaring bertumpuk menelungkup dalam satu liang rumah kontrakan tersebut.

“ Satreskrim akan berkordinasi dengan Puslabfor dan Dokes Polda Metro Jaya untuk melakukan olah TKP. Diduga ada dua orang yang di cor beton…” ungkapnya.

Berdasarkan rekaman CCTV, kedua korban masuk ke dalam gang kontrakan dan mengikuti pelaku sekitar pukul 17.00 WIB, kemudian dalam CCTV kedua korban tidak terekam lagi.

Kepala Instalasi Forensik RS Polri, Arief Wahyono di RS Polri, Selasa (28/2/2023) mengatakan, jasad ke 2 korban saat ini dalam proses autopsi untuk mengetahui penyebab kematian

Arief mengaku khawatir kondisi korban yang dicor semen dapat mempengaruhi proses autopsi. Proses autopsi untuk mengetahui ke 2 korban waktu di cor masih hidup atau sudah meninggal.

“ Kondisi korban yang di cor bisa saja mempengaruhi proses. Makanya kita periksa dulu, waktu di cor masih hidup atau sudah meninggal. Masih menunggu…” kata Arief.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.