SETELAH BILANG “ TNI SEPERTI GEROMBOLAN ”, EFFENDI SIMBOLON NGAKU NYAWA DIRI DAN KELUARGANYA DIANCAM

Jatengtime.com-Jakarta-Setelah Effendi Simbolon membuat pernyataannya yang sangat tidak pantas diucapkan seorang Wakil Rakyat yang menyebut “ TNI seperti gerombolan ” dalam rapat kerja bersama Jenderal TNI Andika Perkasa beberapa waktu lalu.

Pernyataan Effendi Simbolon, anggota Komisi I DPR Fraksi PDI-P sontak menuai reaksi keras dari kalangan TNI di sejumlah daerah termasuk netizen.

Pria yang bernama lengkap Effendi Muara Sakti Simbolon, lahir di Banjarmasin, tanggal 1 September 1964 seperti ketakutan sembari mengaku mendapat intimidasi hingga ancaman nyawa dirinya dan keluarganya.

Hal itu dinyatakan Simbolon usai sidang putusan aduan terhadap dirinya di Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (15/9/2022).

Suami Desssy Trinita dan kini dikaruniai empat orang anak awalnya mengklarifikasi dirinya mengelak tidak bermaksut untuk menstigmakan institusi TNI seperti gerombolan.

“ Sekaligus saya ingin meng-clear-kan tidak pernah saya menstigmakan, bahwa diksi itu ada kata gerombolan, ada kata ormas, iya. Tapi tidak dalam kaitan men-judge, menstigmakan TNI nya yang gerombolan…” kata Simbolon.

“ Stressing-nya adalah bahwa kalau tidak ada kepatuhan, pada kepatuhan itulah kehormatan bagi prajurit, maka itulah seperti gerombolan, begitu. Nah ini kemudian menjadi viral begitu dan saya sayangkan adanya proses-proses lanjutan yang mengintimidasi begitu, saya kira enggak zamannya lagi lah ya…” kilahnya.

Politikus PDI-P yang pernah mencalonkan diri sebagai calon Gubernur Sumatera Utara, namun sayangnya gagal lantaran kalah suara ini lantas menduga ada pihak yang sengaja menyebar informasi privasinya seperti nomor telepon dan alamat rumah.

“ Mungkin teman-teman lihat sendiri viral-viral alamat rumah saya dikasih, kemudian handphone saya 24 jam nggak berhenti-henti berdering…” imbuhnya.

Simbolon juga cerita intimidasi yang dia dapat sampai pada ancaman nyawa. Menurutnya, intimidasi itu juga dirasakan oleh keluarga.

“ Iya, iya ( intimidasi ). Ancaman nyawa. Semua ( keluarganya )….” pungkasnya.  juga),” katanya.

Effendi Simbolon harus belajar tentang Jiwa Korsa TNI.

Seorang wakil rakyat ( Anggota DPR ) sepantasnya untuk belajar tentang apa itu Jiwa Korsa Prajurit TNI sehingga tidak berani lagi menyebut “ TNI seperti gerombolan ” yang tentunya melukai hati setiap prajurit TNI.

Jiwa Korsa ( Daya Juang/ Esprit De Corps) adalah suatu konsep Militer mengenai kesadaran seorang individu dalam suatu korps, yang memiliki perasaan sebagai suatu kesatuan, kekitaan, kecintaan terhadap suatu perhimpunan atau lembaga yang dapat berupa rasa hormat kepada korps, setia pada sumpah, janji dan tradisi, kesadaran bersama antarkawan dalam satu korps, dan kebanggaan menjadi anggota korps.

Yang paling membedakan antara seorang prajurit TNI dari masyarakat sipil adalah jiwa korsa yang sakral dan monumental dalam tugas utama menjaga kedaulatan NKRI.

Jiwa korsa adalah tentang urat nadi, talian nafas, perasaan senasib seperjuangan, persatuan dan kesatuan cita, serta cinta antar sesama prajurit tentara yang sudah ditanamkan sejak masa pendidikan.

Artinya, bagi setiap anggota TNI salah satu wujud jiwa korsa adalah :

Tidak ada lagi nilai lain selain rasa loyalitas, penghormatan, dan pengabdian kepada negara, di mana mereka telah disumpah atas nama Tuhan Yang Maha Esa untuk setia kepada Pancasila dan UUD 1945 serta melaksanakannya secara murni dan konsekuen.

Jadi karena sangat penting dan sensitifnya posisi jiwa korsa ini dalam dinas militer, maka jiwa korsa ini menjadi salah satu indikator utama mengukur kekuatan pertahanan negara.

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.