Jatengtime.com-Demak-Dinas Kesehatan Demak, Puskesmas Kebonagung, Sabtu (4/5/2024) mengadakan pemeriksaan VCT (Voluntary Counseling and Testing) Mobile di 2 tempat karaoke dalam rangka upaya pencegahan dan pengendalian penyakit menular HIV (Human Immunodeficiency Virus).
Kegiatan yang dimulai pukul 20.00-23.30 WIB melibatkan 1 (satu) tim VCT (Voluntary Counseling and Testing) Mobile berjumlah 4 (empat) orang terdiri dari petugas konselor/perawat/bidan, petugas analis laboratorium, petugas administrasi dan dibantu petugas Yayasan FKPB Kabupaten Batang yang tergabung dalam Institute For Development and Community Organizing to Faight HIV AIDS pencegahan HIV pada pekerja seks perempuan dukungan The Gloal Fund (Organisasi pembiayaan dan kemitraan internasional).
Kepala Puskesmas Kebonagung Arief Setiawan, atas nama Kadinkes Kabupaten Demak dr. Ali Maimun, M.Kes disela kegiatan menyatakan bahwa kegiatan VCT Mobile ini dilaksanakan sebagai tindakan pencegahan dan pengendalian penyakit menular HIV (Human Immunodeficiency Virus).
“ VCT Mobile ini dilaksanakan Dinkes Demak sebagai tindakan pencegahan dan pengendalian penyakit menular HIV (Human Immunodeficiency Virus) dengan sasaran kelompok masyarakat paling rentan masalah sosial seperti pekerja karaoke…” kata Arief.
Arief dan seluruh tim VCT Mobile tampak menerapkan teknik humanis dalam penyampaian kegitan, bahkan sambil duduk ditengah-tengah pekerja karaoke yang sering disebut PK (Pekerja Karaoke) atau LC (Lady Companion).
“ Kegiatan seperti ini memang cukup sensitif, namun demikian tergantung bagaimana kita memperlakukan mereka sama seperti masyarakat pada umumnya, Insyaallah mereka iklas menerima…” ujarnya.
dr.Dian Widyahandayani yang juga menjadi dokter di Puskesmas Kebonagung menambahkan bahwa ada banyak cara untuk menyampaikan progra pemerintah kepada kelompok masyarakat rentan masalah sosial seperti program VCT Mobile.
Dian bersama tim Puskesmas Kebonagung punya teknik cerdas menghargai dan memanusiakan kelompok masyarakat rentan masalah sosial dengan 3 S yaitu salam, sapa dan senyum.
“ Kita hanya pakai 3 S, salam, sapa dan senyum kepada mbak-mbak yang bekerja di tempat ini (karaoke). Kemudian kita jelaskan maksud dan tujuan kedatangan kita…” kata Dian.
“ Usai lakukan VCT, kita wajib memberikan penyuluhan terkait penyakit-penyakit sensitif seperti HIV/Aids yang menjadi korban justru adalah pihak perempuan atau mbak-mbak walaupun secara singkat, tapi mudah dipahami…” ujarnya.
“ Yang tidak kalah penting, kita sampaikan bahwa identitas maupun hasil VCT adalah rahasia negara. Bukan untuk konsumsi publik. Walaupun sebagian orang mungkin memandang rendah pekerjaan disini, tapi mereka punya hak perlindungan kesehatan dan identitas…” pungkasnya.
Dari pemeriksaan di tengah ‘Malam Minggu’ tercatat ada 38 perempuan pekerja karaoke di 2 tempat di wilayah Kecamatan Kebonagung Demak yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Grobogan. Hasil ini melampaui target yang direncanakan minimal sejumlah 20 orang.