Jatengtime.com-Jakarta-Danpom (Komandan Polisi Militer) Kodam Jaya, Kolonel CPM Andrey Swatika Yogaswara membongkar kronologi dan proses terjadinya penyerangan Polsek Ciracas dan Polsek Pasar Rebo pada Sabtu 29 Agustus lalu.
Peristiwa yang dilakukan oleh oknum prajurit dan mencoreng nama TNI yang dipicu oleh sebuah informasi palsu (bohong) yang disebarkan seorang oknum prajurit Angkatan Darat yang bertugas di Direktorat Hukum Angkatan Darat berinisial Prada Muharman Ilham (MI).
MI mengabarkan kepada rekan se-angkatannnya di Tamtama 2017, bahwa dia terluka akibat dikeroyok sejumlah orang tidak dikenal di lampu merah Arundina Cibubur, Jakarta Timur pada hari Kamis (27/8/2020) dan kemudian disiarkan berantai di grup whatsapp.
Danpom Andrey dalam jumpa pers di Puspomad, Jakarta Pusat, Kamis (3/9/2020) menjelaskan kronologi kejadian bahwa para pelaku aksi yang mengkianati sumpah prajurit Sapta Marga tersebut.
Para pelaku memulai aksi dengan melakukan perjalanan dari kawasan Arundina, Cibubur, Ciracas, Jakarta Timur dan berkumpul di lokasi Prada Muhammad Ilham mengalami kecelakaan, langsung melakukan perusakan.
“ Awal pergerakan itu dari Arundina. Arundina itu lokasi jatuhnya si Prada MI. Di lokasi Arundina. Mereka berkumpul, ini berdasarkan, jadi mereka sudah merusak. Dari hasil rusak laporan itu, sejumlah 41, ada pelapor nomor 25, nomor 26, 27 ini di Arundina melaporkan kerusakan…” kata Andrey.
Kemudian rombongan pelaku melakukan perjalanan menuju Jalan Raya Bogor. Pada pukul 01.00 WIB di hari yang sama, di sepanjang perjalanan para pelaku juga melakukan perusakan.
“ Terus kami susuri, beserta dibantu Pusintelad, Sintel kemudian data dari POM TNI juga kami berkolaborasi, terus kami lacak timbul di 01.00 ada pelapor nomor 22, 24, 35. Kemudian timbul ada pelapor nomor 3 (01.00) dan 6 (00.30)…” urainya.
Sekitar pukul 01.13 WIB rombongan pelaku kemudian menuju ke Ciracas. Dalam perjalanan mereka melakukan perusakan di Polsek Pasar Rebo, Ciracas, Jakarta Timur.
“ Terus jalan terus bapak, ada pelapor nomor 2, dan 01 itu di 01.13…” ulasnya.
Para pelaku terus bergerak di Jalan Raya Bogor hingga menuju Polsek Ciracas, Jakarta Timur mereka melakukan aksi perusakan hingga pembakaran mobil.
“ Dapat kami simpulkan sementara, bahwa mulai pergerakan di Arundina, mereka berkumpul berkelompok, terus bergerak terus menerus seiring dengan berjalannya waktu sampai ke Ciracas. Ke Polsek Ciracas. Ini kejadian sekitar pukul 02.15 karena ada pelapor nomor 5 sama pelapor 30…” ungkapnya.
Warga sipil juga jadi korban penganiayaan.
Selama perjalanan sambil melakukan perusakan maupun penganiayaan, tidak hanya dilakukan kepada polisi saja, namun ternyata rombongan pelaku juga dilakukan terhadap warga sipil yang tidak sengaja bertemu.
“ Kenapa kejadian kok sama polisi…? Tidak…! Ini korbannya masyarakat sipil semua. Ini yang terakhir kami terima itu jam 20.00 tadi malam, pelipis korban sipil ada yang sobek, tertusuk kaca, dipukul oleh besi, tembus kaca, sampai sekarang masih dirawat. Dan itu nanti akan kami tindak lanjuti dengan Bapak Pangdam, juga rekan-rekan lainnya di posko, kami sampaikan ke satuan atas. Begitu juga ada bapak-bapak yang baru pulang dari bekerja, kemudian dikeluarkan dari mobilnya dipukuli. Kemudian ada juga anak-anak segala macam…” jelas Andrey.
Setelah merusak Polsek Ciracas, rombongan pelaku bergerak menuju Cafe Domas dan Cafe Taipan Nauli di kawasan Cipayung, Jakarta Timur.
“ Ini (rombongan pelaku) terus berjalan terus sampai ke arah Cafe Domas dan Cafe Taipan. CCTV yang terbaru kami dapatkan, berdasarkan itu juga laporan dari masyarakat. Jadi masyarakat sangat peduli melaporkan tentang kejadian, CCTV yang ditempatkan di Cafe Domas dan Cafe Taipan, yang rusak kelihatan. Dari situ kami bisa mengidentifikasi beberapa orang. Makanya tadi malam kami naikkan dari 22 tersangka, tambah 7 tersangka. Jadi total 29. Dan ini kemungkinan akan terus bertambah, total yang update pagi ini yang dijelaskan tadi 19 satuan, itu terus akan bertambah, berbagai macam satuan kami panggil apabila terkait dengan rombongan mereka…” kata Andrey.
Rombongan pelaku kemudian berpencar di kawasan Taman Mini Indonesia Indah (TMII) namun mereka kembali melakukan perusakan.
“ Kemudian terakhir mereka pisah setelah dari Taman Mini ini terakhir ada dari jam 2.00, 2.50 mereka mulai mencar-mencar dan merusak. Mungkin gerobak-gerobak yang ketemu di jalan, tanpa sebab…” pungkasnya.