KERANGKA MANUSIA DI LERENG GUNUNG MURIA BERHASIL DI EVAKUAI, PENYEBAB KEMATIAN MASIH MISTERI

Jatengtime.com-Jepara-Kerangka manusia yang tinggal tulang belulang, Kamis (20/2/2020) di temukan Jasmadi (40), warga Dukuh Nglarangan Ngipik, Desa Dudakawu, Kecamatan Kembang, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, menemukan jenazah manusia yang hanya tersisa kerangka di bukit Petung yang berada di lereng Pegunungan Muria saat mencari bibit tanaman Porang.

Jasmadi (saksi) dan warga berhasil menemukan identitas di TKP berupa KTP elektronik atas nama Pedut Indarto tempat dan tanggal lahir Jakarta, 22 Mei 1982, dengan alamat Kampung Warung Pojok Desa Sukaraya, Kecamatan Karang Bahagia, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, KTP SIAK, kartu Jaminan Kesehatan Nasional serta kartu jaminan kesehatan daerah yang semuanya dari Kabupaten Bekasi.

Tim gabungan TNI, Polri, BPBD Jepara, petugas medis, perangkat desa dan masyarakat setempat telah diterjunkan untuk melakukan evakuasi‎.

Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Jepara, Arwin Noor Isdiyanto, Senin (24/2/2020) menyatakan saat ini tim gabungan telah berhasil melakukan evakuasi kepada korban.

Tim gabungan sempat menemukan kesulitan dalam proses evakuasi dikarenakan untuk menuju ke lokasi harus dengan berjalan kaki sekitar tiga jam serta posisi kerangka berada di jurang.

“ Dari lokasi terakhir yang bisa ditempuh sepeda motor, ‎masih harus berjalan kaki sekitar tiga jam. Lokasi kerangka korban juga dekat jurang…” kata Arwin.

Awin menjelaskan, saat pertama penemuan kerangka manusia, warga berinisiatif untuk menguburkannya. Namun ketika ditemukan beberapa identitas di dekat kerangka korban maka pihaknya melakukan penggalian makam.

“ Tim kami melakukan penggalian makam, karena warga kemarin yang menemukan langsung memakamkannya menemukan beberapa identitas…” ungkapnya.

Beberapa sumber menyebutkan sekitar bulan Desember 2019 lalu adik korban Marjoko (36), besama ibu korban Sukiyem mengantarkan korban untuk berobat kepada orang pintar bernama Muhato, di daerah Mayong, Jepara.

Korban di duga mengalami gangguan kejiwaan sehingga oleh keluarganya di bawa berobat ke orang pintar bernama Muhato agar bisa sembuh.

Awal Januari 2020, korban dinyatakan hilang saat diajak menanam kopi bersama 10 orang dari pihak Mohato.

Pihak keluarga sudah melakukan upaya pencarian korban dan juga melaporkan kepada Polsek Kembang namun hasilnya nihil.

Katanya setelah berobat sebenarnya sudah sembuh. Tapi (korban) disuruh menunggu di bawah saat menanam kopi kok malah sudah tidak ada…” jelas Arwin.

“ Saat ini keluarga korban sudah persiapan perjalanan ke Jepara, dan kerangka juga sekarang sudah berada di ambulans untuk dibawa ke RSUD Kartini…” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.