MBAH MOEN TOLAK BUJUKAN KEPONAKANYA KELUARKA FATWA PEMILU 2019 CURANG

Jatengtime.com-Rembang-Sebuah video berdurasi 1 menit 55 detik tengah viral dan menjadi perbincangan di media sosial Twitter.

Dalam video tersebut dalam posisi seorang pria membelakangi kamera yang merekam kejadian tersebut yang kemudian diketahui bernama Ishaq nampak berbicara dengan nada tinggi kepada KH Maimoen Zubair ( Mbah Moen ), Pengasuh Pondok Pesantren Al-Anwar, Rembang.

Santri terdekat Mbah Moen, Ahmad Asyrofi ( Arof ), Kamis (9/5/2019) membenarkan video tersebut kejadianya, Selasa (7/5/2019) selepas Magrib.

Ishaq datang menemui mbah Moen bersama rombongan kiai dan habaib pendukung Prabowo-Sandi, menemui Mbah Moen di Ndalem Sarangan, Kompleks Ponpes Al-Anwar, Rembang.

“Iya, kemarin hari Selasa, ba’da Magrib. Mereka melaporkan terjadinya sejumlah kecurangan dalam pemilu kali ini. Kemudian membujuk mbah Moen agar mengeluarkan fatwa, tapi beliau menolak…” kata Asyrofi.

Mbah Moen juga menjelaskan kepada Ishaq bahwa dirinya tetap mengikuti keputusan dari penyelenggara pemilu ( KPU ).

Ishaq yang mengaku keponakan Mbah Moen dengan menggunakan bahasa Jawa, mengancam Mbah Moen bahwa pihaknya ( Kubu Prabowo-Sandi ) siap bergerak untuk membuktikan kecurangan Pemilu 2019.

Detik-detik awal tidak terdengar dalam rekaman tersebut, baru di detik ke 4 terdengar suara Ishaq.

“ Tapi MK niku mpun kelompok mriku sedoyo, Jelas pengalaman 14 di MK sebelum selesai wis dikalahke…Lha riyen 14 niku itu dicurigai kecurangan, cuman Prabowo legowo…( Red-Bahasa Jawa ).

( “ Tapi MK itu sudah masuk kubu ( Jokowi ) semua, Jelas pengalaman 14 ( Pemilu 2014) di MK belum selesai ( Gugatan ) sudah dikalahkan ( Kubu Prabowo )…Lha dulu 14 ( Pemilu 2014 ) itu dicurigai kecuranagan, cuma Prabowo terima…( Red- Bahasa Indonesia ).

“ Sing niki pun siap kabeh mbah…mboten mungkin mundur…lha niki sing korban rakyat…niki terus terang mbah…”

“ Yang sekarang ( Kubu Prabowo ) sudah siap ( diyakini sebagai bahasa upaya makar ) semua…Tidak mungkin mundur…lha ( kalau terjadi ) yang jadi korban adalah rakyat…ini terus terang mbah…

Nampak Mbah Moen dengan suara pelan Mbah Moen sempat bertanya kepada Ishaq mengapa begitu emosi dan mendesaknya untuk mengikuti kemauan Ishaq dan rombonganya.

“ Lho mboten…jenengan kan kesepuhan setunggal wakil mrika, jenengan njih pak lik kula…sedanten sing mriki nyuwun fatwa saking jenengan…”

“ Lho tidak…mbah Moen kan sesepuh, satu pihak wakil sana ( Jokowi ), mbah Moen kan juga paman saya…semua yang disini minta fatwa ( Bahwa pemilu 2019 adalah curang ) dari mbah Moen…”.

Ishaq juga mengancam upaya geger makar makin jelas, hingga santri yang merekam kejadian ini sampai menyebut nama Allah minta ampun ( Astaghfiruallah Haladzim ).

“ Lha niki yen sampai geger kan saake ( Astaghfiruallah Haladzim…)…rakyat sing dadi korban…saestu mbah…( Astaghfiruallah Haladzim…) ”

“ Kalau sampai terjadi geger ( Makar ) kan kasihan…rakyat yang jadi korban…benar akan terjadi ( rencana makar ) itu mbah…

Mbah Moen terdengar sempat memperingatkan Ishaq atas ancamanya, namun Ishaq malah menuduh pihak Jokowi dzolim dan curang, siap sumpah mubahalah ( Sumpah mubahalah merupakan sumpah di bawah atau memegang Al-Quran, sembari memohon kutukan kepada Allah untuk dijatuhkan kepada orang yang salah atau dusta. Sumpah tersebut untuk mencari bukti kebenaran salah satu pihak ).

“ Lha mriku ndolim…curang. Nggih saestu kula saged mbukteke…siap sumpah mubahalah…siap sumpah mubahalah ponakane jenengan…”

“ Lha ( Kubu Jokowi ) Dzolim…curang. Ya benar, saya siap sumpah muhabalah….siap sumpah mubahalah keponakanya mbah Moen…”.

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.