BANYUMENENG, NEGERI DIATAS AWAN KABUPATEN DEMAK

Jatengtime.com-Demak-Julukan negeri diatas awan tak lama lagi disandang Desa Banyumeneng, Kecamatan Mranggen, kabupaten Demak.

Desa yang cukup terkenal dengan Pondok Pesantren Girikusumo dengan sebuah bangunan Masjid yang terbuat dari kayu jati yang telah berusia sekitar 137 tahun sesuai prasasti yang terdapat di dinding bagian depan yang ditulis dengan menggunakan huruf Arab Pegon dengan bahasa jawa yang berbunyi :

“ Iki pengenget masjid dukuh Girikusumo, tahun ba hijriyah nabi Allallahu alaihi wasallam 1228 wulan rabiul akhir tanggal ping nembelas awit jam songo dalu, jam setunggal dalu rampung, yasane Kyai Muhammad Giri ugi saksekabehane wong ahli mukmin kang hadir taqobballahu ta’ala amin “ ( Ini pengingat, masjid Girikusumo tahun 1228 hijriah Muhammad SAW, bulan Rabiul Akir tanggal 16. Mulai dikerjakan jam 9 malam sampai jam 1 pagi oleh Kyai Ageng Giri dan umat islam-proses pembangunan masjid hanya membutuhkan dalam 4 jam, dimulai dari jam 9 malam dan selesai jam 1 pagi.

Kemudian disusul bencana banjir bandang yang menerjang Desa Banyumeneng, Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak yang selama kurun waktu sekitar 2 bulan terjadi 4 kali membuat warga desa yang berada cukup jauh dari pusat pemerintahan Kabupaten Demak, namun berbatasan langsung dengan kabupaten Semarang ( ungaran ) membuat seluruh elemen masyarakat Banyumemeng mulai berbenah.

Warga yang dibawah pimpinan Kepala desa Muntoha yang dibantu tokoh pemuda Burhanudin ( tokoh kuliner walang goreng-buka http://www.jatengtime.com/2016/07/24/pks-promosikan-belalang-goreng-jadi-kuliner-kas-banyumeneng-demak.html ) serta tokoh masyarakat lain, mulai bergeliat menggali potensi alam dan asli desa apalagi setelah jalan beton yang yang menghubungkan Bayumemeng- Ungaran selesai dikerjakan.

Satu persatu potensi alam dan potensi asli desa di gali dan dimunculkan mulai pasar tumpah, kuliner kas, kampung ternak sapi, hingga wisata para layang  menjadi tonggak awal semangat warga Banyumeneng.

Diam-diam tim kusus dari PT Djarum Foundation Kudus yang menggawangi potensi alam dan budaya mengamati kiprah Kades Muntoha dan seluruh elemen masyarakat. Hingga di putuskan Desa Banyumeneng menjadi salah satu tujuan destinasi wisata alam dan budaya dengan tema “ Festival Heppiii Djarum 76 yang penting Heppiii “mengalahkan beberapa desa di seluruh Jawa Tengah.

Hari pertama dari rangkaian jadwal padat Festival Heppiii juga jatuh di Desa Banyumeneng, dengan menampilkan artis ibukota Tora Sudiro dan Stevi Item dan dihadiri pejabat Pemerintahan Desa serta pejabat Pemerintahan Kecamatan, Rabu (3/5/2017) sekitar pukul 12.00 WIB memukau memukau ribuan warga desa dan warga di luar desa di titik-titik tempat Tora Sudiro dan kawan-kawan meresmikan destinasi Heppiii mulai gapura Heppiii hingga panggung rakyat yang diadakan hingga malam hari.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.