BUNI YANI, NGAKU SALAH TAPI NOLAK JADI KAMBING HITAM KASUS AHOK

Jatengtime.com-Jakarta-Entah apa yang ada di otak Buni Yani, orang yang sengaja menghilangkan kata “pakai” dan kemudian mengunggah ulang video pernyataan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sehingga menyulut emosi beberapa umat Islam di berbagai daerah di Indonesia.

Dalam video yang asli, Ahok mengatakan “dibohongi pakai Surat Al-Maidah” namun oleh Buni Yani kata “pakai” di hilangkan sehingga dalam video tersebut kata yang keluar adalah “dibohongi Surat Al Maidah”.

Dalam acara Indonesia Lawyers Club (ILC) di tvOne, Selasa, (11/10/2016) Buni Yani akirnya mengakui “ada” kesalahannya dalam mentranskrip ucapan Ahok. Dia menegaskan hal tersebut terjadi karena waktu melihat dan mendengarkan video Ahok tanpa menggunakan earphone.

“Mungkin karena waktu itu saya tidak menggunakan earphone. Jadi mungkin itu enggak ke-transkrip. Tapi tadi saya lihat ada kata “pakai”, transkrip saya mengatakan “dibohongi pakai surat Al Maidah” saya mengakui kesalahan saya sekarang….” ujar Buni Yani.

Namun demikian, Buni tetap menganggap terdapat unsur sensitif dalam video tersebut yang menurutnya tidak seharusnya diucapkan oleh pejabat publik.

“Meski saya mengakui kesalahan saya, persoalan kata “pakai”, secara semantik tetap ada unsur yang sensitif yang mestinya tidak diucapkan oleh pejabat publik…”kilah Buni.

Buni Yani juga menegaskan bahwa dia bukan orang pertama yang mengunggah video itu ke media sosial. Buni mengaku mendapatkan video itu dari “kiriman” sebuah media. Buni mengaku tidak mempunyai maksud apa-apa dan tidak menyangka akibat ulahnya memicu kontroversi panas dengan tuduhan Ahok telah menistakan Al-Qur’an.

Walau Buni Yani mengakui terjadi salah transkrip pidato Ahok terkait Surat Al Maidah ayat 51, Buni tetap tidak mau disebut sebagai kambing hitam.

“Itu bagaimana mereka belajar ilmu komunikasi lah… Efek media kayak bagaimana, karena ada banyak demo, kok saya yang dikambinghitamkan…”kata Buni seperti di lansir detik.com Jumat (4/11/2016).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.