REKOR NASIONAL, KPK SEMALAM OTT 2 KASUS BESAR, GERINDRA CITRA POLITIK

Jakarta-Rekor Nasional kali ini di pegang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam memberantas korupsi di Indonesia. Rekor lembaga Anti-Rasuah, KPK dalam semalaman dua kasus korupsi kakap berhasil diungkap KPK bahkan dengan Operasi Tangkap Tangan ( OTT )

OTT pertama dalam operasi senyap,Kamis (31/3/2016) saat KPK melakukan operasi tangkap tangan di salah satu hotel di kawasan Cawang, Jakarta Timur, 3orang berhasil diciduk dan langsung ditetapkan sebagai tersangka terkait kasus suap PT Brantas Abipraya (BA) terhadap Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta.

OTT ke 2, masih dalam operasi senyap, selang beberapa jam kemudian kembali KPK kembali menangkap 3 orang terkait kasus suap pembahasan Raperda zona Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau kecil (RZWP3K) dan raperda tata ruang strategis Jakarta Utara.

Informasi yang beredar pelaku OTT adalah tokoh-tokoh yang cukup terkenal. Yaitu M Sanusi, Ketua Komisi D DPRD DKI dari Fraksi Gerindra, AWJ selaku Presiden Direktur PT Agung Podomoro Land dan TPT selaku karyawan PT Agung Podomoro Land.

Di lain pihak, rekor KPK ini ternyata buru-buru mendapat pujian dari Rachlan Nasidik yang tercatat sebagai Wakil Sekjen Partai Demokrat di Novotel Hotel, Sentul, Bogor, Sabtu (2/4/2016) dan mengatakan KPK telah berhasil bekerja sesuai jalur dan semangat anti korupsi.

“Saya mengapresiasi keberhasilan KPK yang telah melakukan Operasi Tangkap Tangan untuk kesekian kalinya di tahun ini. Keberhasilan KPK membuktikan bahwa selama ini masih terus bekerja dengan maksimal demi penegakan hukum tindak pidana korupsi….” ujar Rachlan.

Namun demikian Rachlan langsung bermanuver citra-politik terkait suksesnya kinerja KPK. “Anda semua harus ingat, bahkan dalam dua kasus besar yang dituduhkan kepada kami yaitu Hambalang dengan Century, KPK juga sukses melakukan tugasnya dengan baik…” imbuhnya tanpa menyebut siapa pelakunya.

Rachlan juga berharap KPK tetap konsisten dalam penegakan hukum. Dan dia meminta KPK untuk berani menyelesaikan kasus-kasus lama yang belum terungkap hingga ke akarnya.

“Kalau memang dianggap belum di buka, ya dibuka saja… Hambalang buka lagi… Century buka lagi…BLBl buka lagi… Trans-Jakarta buka lagi…” tegas Rachlan. (jt-jakarta)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.