Jakarta- pernyataan Pemimpin Redaksi beritagar.id, Wicaksono pemilk akun Ndoro Kakung, yang menyebut Wiji Thukul dulu merakit dan memasok bom untuk para pejuang pro-kemerdekaan Timor Timur semakin menggurita.
Pernyataan menolak keras mulai bermunculan tidak terkecuali mantan Presiden Timor Leste yang kini menjadi ketua organisasi masyarakat sipil di Timor Leste ( ACBN ) setelah acara pemberian penghargaan kepada putri Thukul, Fitri Nganthi Wani, di Dili Rabu,(16/3/2016) tanpa memberikan pernyatan resmi sebenarnya dalam rangka apa memberikan penghargaan kepada beberapa warga Indonesia ini. Hanya di sebutkan konferensi Penentuan Batas Laut yang tidak ada kaitanya dengan Indonesia.
“Tulisan Ndoro kakung adalah tidak benar. Tidak pernah ada pernyataan tersebut dari Xanana Gusmao…” kata Nuno dalam jumpa pers, Jumat (18/3/2016)
Namun ternyata Xanana Gusmao lupa telah memberi himbauan kepada Pemerintah Republik Demokratik Timor-Leste melalui Kementerian Solidaritas Sosial agar memberi bantuan kemanusiaan kepada aktivis yang dulu pernah bersolidaritas dengan Timor Leste dan sedang mengalami kesulitan. Himbaun Xanana juga belum di ketahuin sudah melalui ijin kepada Pemerintah Indonesia atau belum.
Pernyataan Xanana justru terasa berbeda ketika beredar akun FB Fitri Anjani yang santer diperkirakan tidak lain adalah putri Wiji Tukul, Fitri Nganthi Wani yang jelas merasa Timor Leste lebih nyaman.
Ini isi tulisan FB Fitri Anjani, Mach 15 at 1:54 pm. Sesuai aslinya.
Negaraku Indonesia. Tapi mengapa Timor Leste jauh menghargai bapakku? Kata pepatah,” Tiada nabi yang dihargai di tanah kelahiranya sendiri “. Makin paham sekarang Bapakku manusia hebat. Aku kalau lg sendirian di hotel gini baru deh bisa mewek terharu. Mengingat penyambutan tadi siang sampai2 ke hotel harus di kawal dan mobil2 di jalan pada disuruh minggir. Mimpi apa aku ya ampun.Terimakasih Tuhan karena kau telah menjadikanya bapaku. Ma’afkan aku, bapak…karena waktu kecil aku pernah membencimu karena kau tak pernah pulang2. Semoga ibu makin bisa mengiklaskan perjuangan dan hilangnya bapak. Karena bapak berjuang demi orang2 yang tertindas dan terdiskriminasi sebanyak ini. Sekarang negara Timor Leste sudah makin berkembang dan mengagumkan. Sy jadi makin tertarik dengan sejarah.
A Luta Continua !.
(jt-jakarta)