PDI-P : PARTAI YANG POLITIK IDENTITAS, ANTI PANCASILA, BERPOTENSI PECAH BELAH BANGSA

Jatengtime.com-Jakarta-Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto kepada wartawan di Kabupaten Lebak, Banten, Minggu (19/2/2023) menanggapi pernyataan Ketua Umum Partai Ummat, Ridho Rahmadi yang terang-terangan menyampaikan bahwa “ Politik partainya ialah Politik Identitas…”

Hasto menegaskan bahwa partai yang mengedepankan politik identitas tidak akan dapat tempat di Indonesia yang ber-Bhineka Tunggal Ika.

“ Kami yakini mereka ( Partai ) yang ke depankan politik identitas tidak akan mendapatkan tempat di bumi Indonesia ini, yang sangat berbhinneka tunggal ika…” kata Hasto.

Hasto juga menegaskan berdasarkan Undang-Undang Partai Politik, partai harusnya menaati azas, ideologi bangsa dan Pancasila.

Namun menurut Hasto, Partai Ummat tidak memahami itu.

“ Apa yang dilakukan Partai Ummat sangat tidak memahami aspek-aspek fundamental di dalam undang-undang partai politik dan dalam sejarah pembentukan bangsa…” ujarnya.

Sekjen Banteng Mencereng ini meyakini rakyat yang berideologi Pancasila akan menilai sendiri sikap terhadap Partai Ummat.

“ Ketika ada partai yang kelahirannya sudah mengusung politik identitas, potensi memecah belah bangsa. Ya rakyat yang akan jadi wasit terbaik…” ungkapnya.

Diketahui Ridho Rahmadi saat membuka rapat kerja nasional perdana Partai Ummat di Asrama Haji, Jakarta Timur, Senin (13/2/2023) lalu, menyampaikan partai besutan Amin Rais ini ialah politik identitas.

Ridho awalnya mengatakan Partai Umat akan melawan narasi politik yang kosong dan menyesatkan dengan cara beradab dan elegan.

“ Partai Ummat secara khusus akan melawan dengan cara yang beradab dan elegan. Narasi latah yang kosong dan menyesatkan, yaitu dengan politik identitas. Kita akan secara lantang mengatakan…Ya…kami Partai Ummat dan kami adalah politik identitas…” kata Ridho.

“ Tanpa moralitas agama, politik akan kehilangan arah dan terjebak dalam moralitas yang relatif dan etika yang situasional. Ini adalah proyek besar sekularisme yang menghendaki agama dipisah dari semua sendi kehidupan, termasuk politik. Dengan demikian perlu dipahami, bahwa sesungguhnya justru politik Identitas adalah politik yang pancasilais…” ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.