VIDEO ADZAN DISISIPKAN KALIMAT JIHAD DI MARKAS RIEZIEQ, FPI : WAJAR KARENA ADA KETIDAKADILAN (?)

Jatengtime.com-Jakarta-Dunia maya geger dengan beredar empat rekaman video sekelompok orang akan mendirikan sholat dan si Muazin mengumandangkan adzan yang tidak sesuai dengan tuntunan agama Islam, yang sebenarnya “ Hayya ‘alashshalaah “ sengaja diselipkan kalimat/ lafaz “ Hayya Alal Jihad “.

Rekaman video yang diduga berasal dari wilayah markas Rizieq Shihab, Petamburan tersebut tampak jamaah yang berada di belakang muazin tersebut turut mengikutinya menyerukan  “ Hayya Alal Jihad “ sambil mengepalkan tangan ke atas.

Rekaman sesat lainya, Muazin mengumandangkan adzan yang tidak sesuai dengan tuntunan agama Islam, tidak hanya sengaja diselipkan kalimat/ lafaz “ Hayya Alal Jiha “ tapi juga tampak membawa pedang.

Wakil Sekretaris Umum FPI Aziz Yanuar membenarkan salah satu adzan yang menyelipkan kata jihad ada di masjid yang berada di sekitar lingkungan Petamburan, Jakarta Pusat.

Aziz mengatakan menurut versinya seruan seperti itu wajar karena masyarakat menganggap ada ketidakadilan.

“ Iya benar. Macam-macam itu di mana-mana ada di Petamburan, ada di Bogor…” kata Aziz.

Aziz menilai seruan adzan dengan lafaz jihad wajar karena menilai ada ketidakadilan kepada ulama dan habaib yang tak sepaham dengan pemerintah dan meminta ada perlakuan yang sama di sektor hukum.

Saya rasa itu wajar karena masyarakat melihat ketidakadilan melihat kezaliman luar biasa kepada ulama dan habaib karena tidak sepaham dengan pemerintah. Kan seharusnya tidak seperti itu, masyarakat kan diajarin pemerintah demokrasi Pancasila seperti apa menghargai pendapat, keadilan dan kesetaraan di depan hukum…” ungkapnya.

“ Tapi pemerintah dan aparat keamanan diduga memperlihatkan hal sebaliknya. Ya wajar kalau rakyat marah makanya saya memiliki pandangan perlakukan hukum dengan baik sesuai asas-asas keadilan…” imbuhnya.

Aziz juga mengancam, ketidakadilan terhadap pihaknya yang berbeda pandangan dengan pemerintah justru kontra dengan demokrasi Pancasila dan jargon penegakkan hukum tanpa pandang bulu.

“ Janganlah bermain-main dengan ketidakadilan dan kezaliman…! pungkasnya.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.