Jatengtime.com-Dunia maya geger dengan beredar empat rekaman video sekelompok orang akan mendirikan sholat dan si Muazin mengumandangkan adzan yang tidak sesuai dengan tuntunan agama Islam, yang sebenarnya “ Hayya ‘alashshalaah “ sengaja diselipkan kalimat/ lafaz “ Hayya Alal Jiha “.
Rekaman video yang diduga berasal dari wilayah markas Rizieq Shihab, Petamburan tersebut tampak jamaah yang berada di belakang muazin tersebut turut mengikutinya menyerukan “ Hayya Alal Jihad “ sambil mengepalkan tangan ke atas.
Rekaman sesat lainya, Muazin mengumandangkan adzan yang tidak sesuai dengan tuntunan agama Islam, tidak hanya sengaja diselipkan kalimat/ lafaz “ Hayya Alal Jiha “ tapi juga tampak membawa pedang.
Polisi tidak tinggal diam dengan perbuatan yang sengaja mencoreng Islam dan menyatakan akan melakukan penyelidikan terkait munculnya video sesat ini.
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Argo Yuwono, Senin (30/11/2020) menyatakan pihaknya sudah menerima bebrapa rekaman video sesat tersebut dan segera turun tangan.
“ Ya diselidiki (munculnya video itu). Dalam salah satu video yang diterima, setidaknya ada delapan orang yang menggelar salat jamaah dengan membawa senjata tajam (sajam) mulai dari pedang, celurit hingga bambu panjang…” kata Argo.
Di video kedua, Argo ada lima orang yang melakukan salat jamaah, mereka tampak seperti orang Islam menunaikan kewajibannya. Namun ada yang berbeda, pasalnya sang muazin mengganti bunyi Azan Salat “ Hayya ‘alashshalaah “ menjadi “ Hayya Alasjihad “.
Dalam video tersebut terdapat narasi tertulis seruan itu merupakan respons beberapa warga atas pemanggilan Rizieq Shihab oleh polisi terkait kasus kerumunan di Petamburan.
Kapolsek Tanah Abang Kompol Singgih Hermawan Senin (30/11/2020) menegaskan pihaknya segera turun tangan untuk mengecek ke lokasi yang diduga dilakukan di markas FPI, Petamburan.
“ Kita akan cek terkait hal tersebut (dugaan seruan jihad di Petamburan)…” kata Singgih.
Sampai saat ini Singgih belum mendapatkan laporan adanya seruan jihad dimasjid-masjid Petamburan, namun demikian, polisi akan tetap melakukan pengecekan ke masyarakat langsung.