RSUP dr KARIADI SEMARANG : 1 PASIEN MENINGGAL DUNIA BUKAN TERPAPAR VIRUS CORONA, TAPI INFEKSI PARU-PARU BERAT (Bronkopnuemonia)

Jatengtime.com-Semarang-Pihak RSUP dr Kariadi Semarang dalam Press Release dengan pihak terkait menepis isu 1 pasien pria yang sedang menjalani observasi di ruang Intensive Care Unit (ICU) sejak masuk rumah sakit pada hari Rabu, 19 Februari 2020, meninggal dunia pada hari Minggu, 23 Februari 2020.

Tanggapan tersebut disampaikan pada saat Press Release, Rabu (26/2/2020) pukul 13.00 yang dihadiri Direktur Medik & Keperawatan, dr. Agoes Oerip Purwoko, SpOG(K), MARS, Ka Dinkes Kota Semarang , dr. M. Abdul Hakam, SpPD, Ka Dinkes Prov, dr. Yulianto Prabowo, Mkes, Tim Medis dr. Fathur Nurcholis, SpPD-KP dan dr. Nurfarchanah, SpPD-KPTI serta Kanit Intelkam V Poltabes Semarang.

Direktur Medik dan Keperawatan RSUP dr. Kariadi dr. Agoes Oerip Purwoko, SpOG(K), MARS memaparkan, sejak Januari 2020 pihaknya telah menerima 23 pasien yang terindikasi (diduga) terpapar Virus Corona dengan rincian :
-13 (Tiga Belas) orang dalam pemantauan (ODP) yang datang periksa namun tidak menunjukkan gejala terpapar virus Corona, sehingga diminta pulang dan dilakukan karantina di rumah dan dihimbau untuk tidak melakukan kontak dengan orang luar selama 14 hari.
-10 (Sepuluh) orang yang terdiri tiga WNA dan Tujuh WNI merupakan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang merujuk pada gejala klinis terindikasi terpapar virus Corona dan dirawat di ruang isolasi untuk dilakukan observasi.
Selanjutnya dari hasil uji laboratorium Balai Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kesehatan, Jakarta, sepuluh pasien dinyatakan Negatif terpapar Virus Corona.
*
1 (Satu) orang pasien pria meninggal dunia di RSUP. dr. Kariadi yang masuk pada tanggal tanggal 19 Februari 2020 dikarenakan Infeksi Saluran Nafas Bawah Yang Berat (Bronkopnuemonia) dan meninggal dunia pada tanggal 23 Februari 2020.
Dari hasil uji laboratorium Balai Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kesehatan, Jakarta, pasien tersebut dinyatakan Negatif Virus Corona.

dr. Fathur Nurcholis, SpPD-KP, selaku Tim medis RSUP dr Kariadi yang menangani pasien menjelaskan, pasien pria berusia 37 tahun yang meninggal dunia tersebut mengidap infeksi berat di paru-paru dan saluran pernapasan atau Bronkopnuemonia. Hasil uji laboratorium Balai Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kesehatan di Jakarta, pasien tersebut dinyatakan Negatif Virus Corona.

Infeksi paru-paru, menurut Fathur dapat disebabkan oleh virus, bakteri, jamur, atau makhluk hidup lainnya.

Bronkopnuemonia juga dapat menyebar ke organ lain dengan cepat, dengan masa inkubasi hanya lima sampai tujuh hari.

Penyakit pernafasan ini dapat menjangkiti siapa saja, tidak hanya orang yang baru kembali dari tempat endemik penyakit tertentu.

Seorang pengidap Bronkopnuemonia akan mengalami peradangan di saluran pernafasan, sehingga terjadi gangguan atau gagal pernapasan, tidak bisa menghirup Oksigen (O2) dan mengeluarkan Karbondioksida (CO2).

“ Pasien tersebut mengalami komplikasi multiorgan. Walaupun penyebab awalnya saluran pernapasan namun komplikasinya ke seluruh organ. Jadi pasien meninggal karena paru-parunya mengalamai kerusakan…kemungkinan penyebabnya bakteri. Yang jelas bukan karena virus corona…” kata Fathur.

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.