Jatengtime.com-Jakarta-Kelangkaan bahkan tidak ada masker yang beredar di pasaran sempat membuat masyarakat resah akibat merebaknya virus corona.
Kebutuhan akan masker justru dimanfaatkan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab dengan cara menimbun dan mempermainkan harga demi mendapatkan keuntungan berlipat-lipat.
Berhembus juga kabar (yang seakan sengaja di hembuskan) bahwa masker yang baik dan diyakini ampuh untuk melindungi masyarakat dari corona adalah yang bermerek…(salah satu merek masker) terkesan sarat pesanan dan membuat masyarakat makin resah.
Menanggapi kelangkaan masker di pasaran, Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito, dalam konferensi pers di Kantor BNPB, Sabtu (4/4/2020) menegaskan bahwa masyarakat tak perlu menggunakan masker medis atau harus yang bermerek tertentu.
Wiku menjelaskan pernyatanya didasari kajian yang disusunnya bahwa menggunakan masker berbahan kain cukup untuk melindungi diri dari virus corona.
Penggunaan masker berbahan kain dapat menahan droplet seorang agar tidak terkena orang lain atau terjatuh ke suatu benda.
Sehingga apabila dalam tubuh kita terdapat virus, maka tak akan menularkan ke orang lain dan sebaliknya.
“ Masker Kain dapat digunakan oleh masyarakat saat berada di tempat umum dan atau berinteraksi dengan orang lain. Masker dapat terbuat dari kain, minimal 3 lapis dan dapat digunakan masyarakat. Apabila mulai basah bisa diganti…” kata Wiku.
Dengan mengenakan masker juga dapat mengurangi kebiasaan untuk menyentuh hitung atau mulut merupakan area masuk virus ke tubuh.
Wiku menambahkan masker bedah dan masker N95 adalah jenis masker yang lebih tepat digunakan untuk para tenaga medis.