PIAGAM DISKOTIK BANYAK DIKRITIK, DICABUT DAN ANIES SALAHKAN TIM PENILAI “ PALSU TANDA TANGAN “

 

Jatengtime.com-Jakarta-Pemberian piagam penghargaan Adhi Karyawisata kepada kepada tempat Dugem dan Clubing, Diskotik Colosseum oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menuai banyak kritik dari banyak pihak, akirnya memaksa piagam tersebut dicabut.

Tidak seperti biasanya, kalau berhubungan dengan publik dan kinerja pemprov DKI Jakarta, Anies sendiri yang memberikan pernyataan.

Kali ini pencabutan tersebut diwakilkan oleh Sekretaris Daerah DKI Jakarta, Saefullah saat konferensi pers sore ini, Senin (16/12/2019) di Balai Kota DKI, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat.

Saefullah berdalih pencabutan piagam tersebut karena ada laporan dari Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) DKI Jakarta yang menyebutkan diskotik Colosseum menjadi salah satu diskotek yang mendapat perhatian khusus BNNP karena pernah ada kasus narkoba.

“ Pemberian penghargaan Adikarya Wisata 2019 pada Colosseum dinyatakan dibatal. Berdasarkan surat BNNP DKI kepada Kepala Dinas Parbud, tanggal 10 Oktober 2019 menyampaikan hasil kegiatan BNNP terhadap pengunjung di Colosseum 7 September 2019 menjadi catatan kita…” kata Saefullah.

Panitia pemberian piagam terkesan dituding memalsukan tanda tangan Anies Baswedan

Namun demikian, pencabutan piagam tersebut bakal berbuntut panjang, dengan adanya pernyataan yang terkesan panitia memalsu tanda tangan Anies Baswedan.

Hal itu diungkapkan Sekda Saefullah di Balai Kota DKI Jakarta yang menyatakan bahwa tanda tangan yang tercantum dalam sertifikat tersebut adalah bukan tanda tangan basah dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Itu tanda tangan cetak, bukan basah ya. Jadi proses ini semuanya ada di Dinas Pariwisata dan Budaya…” kata Saefullah.

Anies Baswedan perintahkan Tim penilai di periksa Inspektorat dan di non aktifkan.

Saefullah juga menyatakan bahwa Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memerintahkan Inspektorat untuk melakukan pemeriksaan terhadap jajaran Tim Penilai Piagam diskotik Colosseum.

“ Hari ini Pak Gubernur telah perintahkan pada inspektorat agar melakukan pemeriksaan pada jajaran yang terlibat dalam proses penilaian…” ungkapnya.

Menurut Saefullah nantinya jajaran tim penilai akan diberikan sanksi bila terbukti melakukan kelalaian.

Ternyata saat ini jajaran tim penilai yang terlibat dalam pemberian penghargaan piagam penghargaan untuk diskotik Colosseum sudah dinonaktifkan selama pemeriksaan.

“ Jika terbukti lalai, akan diberikan sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Jajaran yang terlibat sementara dinonaktifkan selama pemeriksaan berjalan…” imbuhnya.

Sebelumnya, pada hari Jumat (13/12/2019), Pelaksana tugas Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta, Alberto Ali menegaskan, diskoti k Colosseum memenangkan penghargaan setelah bersaing dengan 30 diskotik lain di seluruh Jakarta.

Ada tiga alasan penilaian diskotik Colosseum menjadi menang, yaitu :
– Karena dedikasi dan karena kinerja.
– Karena kontribusi terhadap pariwisata Jakarta.
– Ada tim yang yang menilai.

Alberto menambahkan pemberian penghargaan kepada diskotek tidak dilarang menurut peraturan. Dalam peraturan yang tertulis, diskotik adalah salah satu tempat usaha pariwisata.

“ Kan sudah diatur dalam undang-undang bahwa diskotek masuk salah satu tempat usaha pariwisata, pariwisata jadi kan nggak ada yang ngelarang…” imbuhnya.

Bahkan Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama, Yusuf Muhammad Martak, Sabtu (14/12/2019) menyatakan bahwa diskotik memiliki peran dalam menyerap tenaga kerja, memberikan kontribusi terhadap pembangunan dan perkembangan pariwisata di ibu kota.

Martak dengan tegas menyatakan bahwa pemberian penghargaan tersebut tidak melanggar peraturan tertentu dan tidak hanya Anies Baswedan saja yang memberikan penilaian, tapi juga melalui penilaian dewan juri yang sudah berpengalaman dibidangnya.

“Saya pikir tidak ada sesuatu yang aneh, dan tidak hanya diputuskan oleh gubernur serta stafnya, tetapi ada dewan juri yang tidak tanggung-tanggung. Orang- orangnya memang berpengalaman sekali dalam bidangnya…” ungkap Martak.

Martak bahkan mengaku heran ketika penghargaan kepada diskotek Colosseum diberikan langsung dipertanyakan banyak orang dan dijadikan polemik. Dia menyatakan kenal dengan Anies Baswedan adalah orang yang sangat hati-hati sebelum mengambil keputusan.

“ Bukan karena saya pendukungnya, tapi Insya Allah saya tahu bahwa saya mengenal beliau(Anies Baswedan). Pak Anies ini orang yang paling hati hati dan paling concern dalam menjalankan sesuatu sesuai aturan dan kaidah peraturan. Orang yang paling takut dan konservatif…” kilahnya.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.