BAHAR BIN SMITH ANCAM PRESIDEN JOKOWI “ TUNGGU SAYA KELUAR…”

Jatengtime.com-Bandung-Eksepsinya ( Nota Keberatan ) dari dari penasihat hukumnya ditolak semua oleh Jaksa Penuntut Umum ( JPU ) dalam sidang lanjutan di Pengadilan Negeri Bandung, pada hari ini, Kamis (14/3/2019) Habib Bahar Bin Smith malah mengancam Presiden Jokowidodo ( Jokowi ).

Ancaman terhadap Presiden Republik Indonesia disampaikan Bahar usai persidangan :

– “ Sampaikan ke Jokowi, tunggu saya keluar…! “
– “ Ketidakadilan hukum…ketidakadilan hukum dari Jokowi…!
– “ Tunggu saya keluar dan rasakan pedasnya lidah saya…!

Diucapkan Bahar menjawab pertanyaan wartawan karena menurutnya terdapat ketidakadilan hukum yang dialaminya, sambil berjalan keluar ruang sidang yang dikawal ketat oleh aparat Kejasaan dan Kepolisian.

Untuk diketahui Bahar yang menjadi terdakwa kasus dugaan penganiayaan anak di bawah umur.  Dalam persidangan Jaksa Penuntut Umum (JPU) menolak semua eksepsi atau nota keberatan yang disampaikan penasihat hukumnya. JPU juga meminta majelis hakim untuk menerima surat dakwaan yang dibacakan pada sidang perdana di Pengadilan Negeri Bandung, Kamis 28 Febuari 2019.

Mananggapi ancaman serius Bahar Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf, Asrul Sani kepada wartawan angkat bicara.

Arsul, Politikus PPP mengingatkan agar Bahar hati-hati berbicara, apa lagi mengancam seorang Presiden. Bahar justru akan terjerat kasus hukum lain jika tidak bisa menjagaucapanya.

“ Sebagai sesama warga negara, kita perlu mengingatkan dia bahwa dia hidup di negara hukum. Perilaku dan ucapan juga ada aturan hukumnya. Sehingga kegagalan menjaga perilaku dan ucapannya justru bisa membawanya terjerembab masalah hukum yang lain…” ungkap Arsul.

Namun demikian, Asrul tetap bijasana mendoakan Bahar segera mendapatkan hidayah.

“ Kita doakan semoga Bahar mendapat hidayah dari Allah SWT berupa hikmah kesantunan bicara dan perilaku…” imbuh Asrul.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.