PADAT KARYA TUNAI DAN PENGELOLAAN AIR BAKU LIBATKAN TNI,POLRI DAN WARGA WONOKERTO DEMAK

Jatengtime.com-Demak-Dalam rangka ikut mensukseskan program pembangunan desa terpadu serta upaya kebijakan pemanfaatan air baku, H bambang Untoro Kepala desa Wonokerto Kecamatan Karangtengah, kabupaten Demak mengadakan kegiatan desa membuat talud jalan sabuk desa.

Program multi fungsi yang diharapkan selesai dalam wakyu 1 bulan akan menambah kemakmuran seluruh warga desa Wonokerto dalam pelaksanaanya disamping melibatkan seluruh jajaran pemerintah desa, tokoh masyarakat serta tokoh pemuda juga menggandeng TNI dan Polri.

TNI diwakili 10 anggota Koramil Karangtengah langsung dipimpin Danramilnya sedang Polri diwakili 8 anggota Polsek Karangtengah, namun kebetulan Kapolsek berhalangan hadir.

Program yang nantinya akan menjadi faktor pendukung kebijakan pengelolaan air baku akan menyulap areal sabuk desa yang awalnya dipakai warga menjadi halaman belakang pemukiman menjadi halaman depan ke 2 pemukiman warga sehingga menurut H Bambang Untoro secara tidak langsung seluruh warga desa terutama yang diliwati program ini akan lebih bijaksana mengelola sampah rumah tangga termasuk limbah MCK.

“ Tidak dapat dipungkiri dikarenakan beberapa hal warga dimana saja dengan sangat terpaksa memanfaatkan halaman belakang rumahnya sebagai tempat pembuangan sampah dan limbah MCK. Namun ketika program ini nanti selesai, dapat dipastikan warga yang berdampak akan merasakan bahwa ternyata halaman belakang rumahnya bisa berubah menjadi halaman depan ke 2 sehingga warga akan lebih memperhatikan tentang sampah dan limbah MCK. Disamping bersih lokasinya, air baku tidak tercemar…” ungkap Bambang Untoro.

Sebuah upaya sederhana dalam rangka menjaga kebersihan lingkungan dan kebutuhan air baku tidak tercemar limbah rumah tangga mengikuti program padat karya tunai yang dilakukan kades Bambang beserta seluruh komponen masyarakat perlu ditiru oleh desa-desa lain.

“ Konsepnya sederhana dan saling bersinergi antara program fisik dengan program kebijakan air limbah. Hanya dengan menumbuhkan kesadaran seluruh elemen masyarakat akan pentingnya kebersihan lingkungan, maka kebijakan pengelolaan air baku yang tidak tercemar limbah rumah tangga akan tercapai. Nggak perlu disuruh atau dihimbau, ketika yang awalnya memanfaatkan halaman belakang rumah sebagai tempat pembuangan sampah dan limbah, namun sekarang halaman tersebut menjadi halaman depan ke 2…secara otomatis warga akan merubah kebiasaan sehingga kita harapkan seluruh wilayah desa Wonokerto semakin bersih dan bebas limbah…” imbuh Bambang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.