TERLAMBAT MASUK SEKOLAH AKIBAT HUJAN, PULUHAN SISWA DI HUKUM SADIS, 11 SISWA PINGSAN

Jatengtime.com-Jepara-Kembali dunia pendidikan tercoreng dengan ulah oknum pendidik yang tidak paham pendidikan bahkan cenderung berlaku kejam terhadap siswanya dengan dalih tata tertib sekolah.

Hal ini terjadi di SMAN 1 Mlonggo Jepara, Jum’at (6/1/2016) gara-gara terlambat masuk ke sekolah yang dikarenakan memang pagi itu di sedang turun hujan yang mengguyur beberapa tempat di Kabupaten Jepara, puluhan siswa dihukum memunguti sampah, kemudian di suruh berdiri berbaris di depan pintu gerbang yang dikunci kepala sekolah di bawah lebatnya guyuran hujan.

Kejadian sadis menghukum siswa dengan sangat tidak manusiawi berawal dari kegiatan sekolah Jum’at bersih yang mengharuskan seluruh siswa datang pukul 06.30 WIB, namun karena hujan puluhan siswa terlambat masuk kesekolah. Pihak sekolah menutup pintu gerbang pukul 07.00 WIB hingga puluhan siswa tidak bisa masuk lalu di hukum secara sadis oleh pihak sekolah selama hampir 2 jam.

Hukuman yang tidak manusiawi dengan menyuruh siswa berdiri di bawah guyuran hujan membuat 11 siswa menggigil kedinginan dan akirnya jatuh pingsan. 9 siswa di larikan ke Puskesmas Mlonggo dan 2 siswa dilarikan ke RS Sultan Haldirin, Jepara karena mengalami efek kedinginan uyang serius.

Hukuman baru di hentikan Kepala Sekolah, Gunawan setelah puluhan siswa yang tidak kehujanan menangis dan memohon kepala sekolah agar mengakiri hukumanya. Kemudian 11 siswa di dapati jatuh pingsan.

Menaggapi kejadian ini, Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Mlonggo, Jepara, Gunawan hanya menyatakan bahwa tata tertib di sekolah memang mengharuskan bagi siswa yg terlambat 5 menit pintu gerbang di tutup.

Siswa yg terlambat di hukum berbaris sebelum di ijinkan masuk. Saat kejadian dirinya hanya memberikan pengarahan, dan karena hujan deras dia meminta siswa yang tidak kuat agar berteduh.

Namun pernyataan Gunawan di tepis beberapa siswa. Meraka mengatakan Hukuman baru di hentikan Gunawan setelah puluhan siswa yang tidak kehujanan menangis dan memohon agar Gunawan mengakiri hukumanya. Kemudian 11 siswa di dapati jatuh pingsan dengan kondisi tubuh basah kuyup.

”Sebenarnya hukuman kepada siswa tersebut merupakan bagian dari proses pendidikan agar siswa bisa di siplin dan tidak sering terlambat lagi. Meraka yang pingsan langsung di berikan pertolongan…” ungkap Gunawan.

Kasus tersebut kemudian di tangani pihak Kepolisian dan sudah di selesaikan secara kekeluargaan dengan orang tua korban. Namun demikian sebelum diadakan penyelesaian ternyata  ada rasa solidaritas sebagian siswa yang layak diapresiasi. Meraka tidak pulang kerumah namun justru menuju ke kantor Disdikpora Jepara dan menyatakan keberatan atas peristiwa ini dan menuntut keadilan.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.