CEPOGO JEPARA BERDARAH DIDUGA KARENA RANJANG BERGOYANG (bagian 2)

Jt.com-Jepara.Kasus yang menggemparkan Desa Cepogo Kabupaten Jepara yang ternyata luput dari pemberitaan terus menuai kontroversi. Desas-desus, bisik-bisik serta kasak-kusuk warga Desa harus segera terjawab dengan segera diungkap oleh pihak Polres Jepara, siapa pelaku dan apa motif penganiayaan yang menimpa korban H. Kahono warga Rt 4/ 10 dukuh Jatirejo Desa Cepogo Kecamatan Kembang Kabupaten Jepara yang kini dirawat intensif di Rumah Sakit Elizabet, Semarang.  

Tim DVI (Disaster Victim Investigation) Polres Jepara telah didatangkan berkali-kali ke TKP (Tempat Kejadian Perkara) untuk mencari tambahan alat bukti guna mengungkap siapa pelaku. Tak luput juga beberapa “anggota” berpakaian preman mencari segala bentuk informasi dari warga setempat namun entah apa penyebabnya banyak warga yang lebih baik bungkam ketika dipancing beberapa pertanyaan oleh anggota yang tidak mereka kenal.

Kembali tim DVI diterjunkan ke TKP, Senin (13/6/2016) hampir berbarengan dengan Pemred Jt yang akan melakukan investigasi sendirian (namun dilarang mengambil gambar kamar korban walau dari luar kamar). Tim DVI Polres Jepara kali ini menemukan alat bukti baru berupa 3 buah baju koko yang terdapat bercak darah korban beserta gantunganya. 1 Sajadah dengan banyak bercak darah milik korban yang sudah di kerubung ratusan Belatung, 1 buah sarung dan 1 buah seperai yang juga terdapat bercak darah serta 1 kerudung merah hati milik istri korban.

Beberapa warga yang sengaja melihat tim DVI melakukan oleh TKP lanjutan ini menolak ketika di tanya oleh anggota Res Jepara dengan mengatakan “Tidak Tahu”. Namun justru secara bisik-bisik kepada Pemred Jt beberapa warga akan memberikan informasi yang mungkin bermanfaat nanti setelah tim DVI pergi dari lokasi. “Nanti setelah Polisi pergi, ikut saya mas…tak kasih tahu beberapa warga yang mau memberi informasi banyak kejanggalan yang semoga berguna…” kata salah satu warga dengan berbisik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.