HEBOH ISU DI MEDSOS WIJI TUKUL BANTU TIMOR LESTE BUAT BOM DAPAT PENGHARGAAN

Jakarta-Akun Path milik Ndoro kakung baru-baru ini bikin heboh banyak pihak. Tulisan pemilik akun Ndoro kakung yang ternyata adalah Pemimpin Redaksi ( Pemred ) Beritatagar.id Wicaksono menyatakan Penyair dan aktivis Wiji Thukul mendapat penghargaan dari mantan Presiden Timor Leste Xanana Gusmao yang di terima anak perempuan Wiji Tuluk yang bernama , Fitri Nganthi Wani.

“Kata Xanana pada waktu itu antara 1998-1999 tentaranya kehabisan amunisi. Lalu datanglah Thukul yang kemudian membantu bikin bom…” sepenggal tulisan Ndoro Kakung di akun Path nya, Jumat (18/3/2016).

“Sayang Thukul terbunuh di perbatasan oleh anggota ABRI. Dibom…” bait berikutnya tulisan Ndoro kakung.
Tulisan Ndoro kakung makin menuruti ritme alurnya “Kisah ini tentu saja merupakan pengetahuan baru bagi kita, mari kita tunggu reaksi di Indonesia…”

Informasi yang beredar, Thukul merupakan bagian dari Partai Rakyat Demokratik (PRD). Partai itu getol mengkritik Orde Baru dan sejak dahulu memang mendukung kemerdekaan Timor Leste.

Tulisan Ndoro kakung inipun mengejutkan. Didasari dengan fakta sampai detik ini hilangnya seniman dan aktivis itu masih menjadi misteri. Banyak yang mengabarkan  Thukul hilang hilang sejak 27 Juli 1998 di saat suasana politik Indonesia sedang panas.

Status Ndoro kakung langsung mendapat reaksi keras dari pihak keluarga Wiji Tukul.
Wahyu Susilo, adik kandung Wiji Tukul menyatakan penolakanya “Ndoro Kakung harus bertanggung jawab atas tulisanaya…”

Istri Wiji Tukul Siti Dyah Sujirah ( Sipon ) di rumahnya Kampung Jagalan, Kecamatan Jebres kepad media mengaku sudah mendengar kabar tersebut, dan membantah kabar yang menyesatkan itu.

“Ini kabar yang menyesatkan, bisa memecah belah bangsa. Demi Allah suami saya tidak membantu Timor Leste dengan membuat bom…” ungkap istri Wiji Tukul.

Kemudian Ndoro kakung membuat status untuk mengklarifikasi pertama kali dapat informasi tersebut dari temannya yang menyaksikan televisi Timor Leste…”

Agar tak jadi polemik liar, aku mau menjelaskan dari mana muasal status path itu di sini, dari mana asal muasal polemik….”

“Status di Path bukan dimaksudkan untuk mencari sensasi melainkan semacam titik awal untuk memulai lagi upaya mengungkap kebenaran…” kata Noro kakung.

Ndoro kakung kemudian meminta maaf jika ada pihak yang keberatan “Kalau sekarang ada pihak yang tak berkenan atas status itu aku minta maaf yang sebesar-besarnya. Bukan tujuanku untuk membuat luka atau mengaburkan masalah….”

Salah seorang pengamat Politik kepada jt, Minggu (19/3/2016)  di Jakarta justru menilai  masalah ini layak untuk dibuat kajian yang lebih mendalam berdasarkan fakta sampai sekarang keberadan dan kebenaran peran Wiji Tukul tidak ada yang mengetahui secara pasti.

”Di era keterbukaan informasi yang di barengi dengan kemajuan teknologi informatika, sangat relevan dan bisa di jadikan referensi dalam segala jenis pemberitaan. Sampai sekarang gak ada yang tahu dimana Wiji Tukul berada. Apakah masih hidup atau meninggal. Semua orang bisa menjadi saksi dengan kata menyaksikan. Namun demikian kesaksian tersebut juga sering tidak bisa dipertanggung jawabkan secara hukum dengan satu alasan klise gak mau repot….” kata sang pengamat politik.

“Penolakan keluarga bisa jadi benar juga salah karena keluarga Wiji Tukul belum bisa membuktikan dengan pembuktian ilmiah tentang masalah ini. Demikian si pemilik akun Ndoro kakung juga bisa benar juga bisa salah. Kalau Ndoro kakung bisa membuktikan kebenaran statusnya di medsos bahwa temanya melihat acara TV Timor Leste dan kebenaran itu bisa di pertanggung jawabkan maka masalah ini justru menjadi menarik untuk di kaji kembali…” imbuhnya.

Kalau Ndoro kakung benar…? kejar jt.

“Itu tugas aparat hukum dan jurnalis untuk mengungkap kebenaranya. Agar kemudian sejarah bisa di luruskan dan tidak ada yang menjadi korban fitnah yang berkepanjangan karena ini menyangkut kepentingan Bangsa. Tidak ada lagi kalimat yang memojokan suatu institusi seperti yang sampai sekarang beredar sejumlah aktifis reformasi di culik dan di bunuh aparat keamanan…, tim mawar menculik dan membunuh aktifis pro reformasi…, sejumlah jendral menjadi dalang penculikan dan pembunuhan aktifir reformasi… dan sebagainya. Jangan sampai justru masalah ini di manfaatkan oleh pihak yang memang ingin membuat Indonesia terpecah belah. Mari ungkap kebenaran sejarah ini. Jadikan informasi yang bermartabat di negara Indonesia, bebas namun akuntabel dan berimbang sehingga layak untuk menjadi konsumsi publik…”jawabnya. (jt-jakarta/dari berbagai sumber)

184057_6201

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.