Jakarta-Sesuai rencana siang ini, senin (22/2/2016) presiden Jokowi akan mengadakan rapat konsultasi revisi UU KPK dengan pimpinan DPR-RI. Hidup-matinya KPK akan di tentukan diterima atau tidak revisi UU KPK sangat di nanti Rakyat Indonesia.
Pimpinan DPR akan hadir dengan didampingi pimpinan Badan Legislasi (Baleg) DPR akan getol berusaha membunuh KPK dengan cara menyetujui revisi UU anti Rasuah yang kenerjanya memang bikin repot oknum koruptor.
Wakil Ketua DPR Fadli Zon ketika di hubungi awak media bersemangat menjawab “Besok (hari ini) ada rapat konsultasi dengan presiden. Acaranya siang hari, diawali dengan makan siang….”
Pimpinan DPR dan Jokowi akan bertukar pendapat soal revisi UU KPK yang jauh hari mendapat penolakan dari masyarakat namun keputusan ada di tangan DPR dan Presiden. “Kita akan dengarkan rapat konsultasi ini apa hasilnya. Kita ingin dengar pendapat pemerintah….” imbuh Fadli
Sempat diberitakan Juru Bicara Presiden Joko Widodo, Johan Budi di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta Pusat, Rabu (17/2/2016) menegaskan rencana revisi UU Nomor 30 Tahun 2002 tentang KPK, merupakan inisiatif DPR. Pemerintah akan menarik diri dari pembahasan revisi jika nanti isinya akan melemahkan KPK dan upaya pemberantasan korupsi.
“Terkait banyak eleman masyarakat yang menolak upaya revisi UU KPK yang meluas, saya sempat bicara langsung dengan Presiden. Presiden secara langsung menyampaikan bahwa Presiden tetap konsisten, bahwa kalaupun ada revisi UU KPK, maka revisi itu dimaksudkan untuk memperkuat kelembagaan KPK, sekaligus untuk memperkuat upaya pemberantasan korupsi. Namun ternyata revisi itu tidak sesuai rencana, presiden akan menarik diri dari pembahasan revisi UU KPK…” jelas Johan Budi. (jt-jakarta)
