TERORIS GANTI DI BURU SEMUA PIHAK, MANTAN TERORIS PUN BERKOMENTAR

 

 

otak-teror-ada-di-suriah-800-2016-01-16-031447_0
Aksi teror yang mengguncang Jakarta kamis lalu membuat banyak pihak geram. Saatnya membalas aksi biadab teroris yang di yakini pelakunya adalah militan didikan Bahrun Naim. Bahrun Naim disebut banyak pihak adalah Komandan ISIS wilayah asia tenggara.

 

“Medsos pun ikut geram dan lawan teroris dengan cara unik, foto dan rekaman video nyata dan editan-pun rame di unggah di dunia maya dengan satu kata…Kami gak takut….

Banyak laporan warga terkait keberadaan orang yang mencurigakan ke aparat Polri sebagai wujud kepedulian terhadap negara. Rakyat Indonesia bersatu lawan teroris…ungkap Andi sopir taxi yang biasanya mangkal di sekitar Sarinah.

 

Simpati rakyat atas kejadian teror sarinah terus di kumandangkan dengan nada kecaman lewat media sosial dengan harapan Polri semakin bersemangat menumpas segala bentuk teror di Indonesia.Kerjasama antara rakyat dan Polri ini baru pertama kali terjadi.

 

Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) langsung melacak dan menutup akses komunikasi kelompok Bahrul Naim lewat website. Website atau situs-situs yang terkait dengan radikalisme yang di yakini milik kelompok Bahrul untuk komunikasi dan perekrutan anggota langsung di tutup.

 

Menteri Kominfo Rudiantara Mengatakan, pihaknya langsung melakukan pelacakan dan penutupan situs-situs yang terkait dengan radikalisme pada Kamis (14/1/2016) kemarin.
“Ada 11 website yang termasuk kategori radikalisme. Langsung kita tutup kemarin termasuk situs www.bahrunnaim.co…” kata Rudiantara kepada media di Kantor Kemenko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat (15/1/2016).

Rudiantara mengatakan, pihaknya banyak menerima aduan dari masyarakat terkait situs-situs yang menebarkan radikalisme tersebut. Hal itulah yang menjadi dasar dan alasan Kemenkominfo untuk melakukan penutupan.

“Disamping fokus pada penanganan dari aduan masyarakat. Keminfo juga berikan jalur khusus untuk aparat keamanan. Karena kalau yang ada kaitannya dengan unsur radikalisme termasuk terorisme itu tidak memberitahu kapan mau terjadi, di mana terjadinya. Jadi harus ada jalur khusus bagi aparat, yang enggak perlu ada proses berlama-lama,” kata Rudiantara.

Diakui Rudiantara, bagi keminfo cukup mudah untuk melakukan pengawasan dan penutupan website, Namun berbeda halnya dengan media sosial ( Medsos )

“Kalau website lebih mudah karena terdaftar dan terdata, tapi kalau media sosial karena bisa hit and run. Ditutup, nanti dibikin lagi, tutup, bikin lagi yang baru. Susahnya di situ,” kata Rudiantara.

11 situs berkaitan radikalisme yang ditutup pemerintah karena di yakini milik kelompok Bahrul Naim adalah :
www.bahrunnaim.co,www,dawlaislamiyyah.wordpres.com,www.keabsahankhilafah.blogspot.co.id,www.khilafahdaulahislamiyyah.wordpres.com,www.tapakrimba.tumbler.com,

www.thoriquna.wordpres.com,www.tauhidjihad.blogspot.co.id,www.gurobabersatu.blogspot.co.id,www.bushro2.blogspot.co.id,www.mahabbatiloveislam.blogspot.co.id,www.azzam.in.com.

 

“Keberadaan kelompok Bahrul Naim di seluruh Indonesia di buru termasuk rumah istri ke-2 Bahrul Naim, Siti Lestari di Dukuh Cangkring Desa Mulyorejo Kecamatan Demak, Kabupaten Demak Jawa Tengah. Langkah ini di maksutkan untuk mempersempit gerak teroris dan sekaligus memberantas teroris di Indonesia….” ujar seorang anggota team kusus, Sabtu(16/1/2016).
Mantan teroris Ali Fauzi Manzi, adik Bomber  Bali Ali Imron seperti yang di kutip sebuah sumber menyatakan serangan teror bom dan penembakan di sekitar Plaza Sarinah, masih tergolong amatir.

 

“Ketika aku lihat di tv, bom dan cara mereka tergolong aksi ecek-ecek…mereka , bom dirakit oleh pelaku dengan menggunakan bahan seadanya, tidak menggunakan bahan peledak yang biasa dilakukan oleh oleh pelaku teror profesional.Itu paling menghabiskan dana Rp90 ribu saja….” kata adik bomber Bali

 

Kesan amatir, juga terlihat dari senjata api yang digunakan oleh para pelaku untuk menembak. Senpi pelaku produk perakitan senjata di Cipacing Sumedang. “Aku yakin polisi mampu memburu mereka, Polisi sekarang lebih hebat dengan alat-alat yang canggih…dan masyrakat juga harus dukung Polisi….” tegas mantan teroris yang pernah mendapat pelatihan merakit bom di Afganistan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.