Peringatan dari kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) bakal “akan ada konser” di Indonesia seperti yang di lansir New York Times dan berita dari situs berita Asiasentinel sudah lama beredar dan di benarkan Kepala Divisi Humas Mabes Polri Anton Charliyan.
Anton mengatakan “Polri telah menerima pesan ancaman ISIS sejak akhir November 2015 bahwa Indonesia akan menjadi negara Asia Tenggara pertama yang akan diserang ISIS setelah lebih dari 100 anggota milisi kembali dari Timur Tengah. Isis memakai kode sandi akan ada konser. Polri sudah punya jiwa waspada sejak dulu, sebelum ada ancamanpun Polri selalu sigap dan Indonesia gak akan pernah takut dengan teroris…”
Tokoh intelegen kepada jt menjelaskan dengan rinci “ Sejak tragedi bom Bali, Indonesia dalam hal ini TNI, Polri dan BIN saling koordinasi tentang adanya teroris yang gak akan lenyap dari muka bumi. Bom Bali menjadi pelajaran yang berharga dan terbukti Indonesia selalu sukses menghadapi segala macam bentuk teror. Negara manapun di seluruh dunia gak akan pernah bisa mendeteksi tempat dan kapan waktunya teror terjadi, bahkan Amerika sebagai negara kuat bisa kena teror bom pesawat bunuh diri, menara WTC bahkan gedung putih gak luput dari bom. Yang bisa menentukan waktu dan tempat lokasi teror hanya pelaku teror, yang penting kita semua harus sigap dan tidak takut di teror….”
Seperti santer jadi headline di seluruh media di dunia, Jakarta di serang teror keji hari kamis 9 (14/1/2016) sekitar pukul 10.00 WIB. Bom pertama meledak di dalam kedai kopi Starbucks dengan motif mirip kejadian bom paris. ketika di dalam sebuah ruangan di bom, teroris yang di luar ruangan akan membantai pengunjung yang berhamburan ke luar ruangan.
