Bidan Harus Bisa Menekan Angka Kematian Ibu dan Bayi

BUPATI Semarang H. Mundjirin menghimbau kepada seluruh bidan di Kabupaten Semarang untuk terus meningkatkan keterampilan dan pengetahuan profesinya, sehingga mutu pelayanan kebidana kepada masyarakat dapat terjaga dengan baik.

Hal tersebut diutarakannya saat menghadiri peringatan Ikatan BIdan Indonesia (IBI) ke 61 di Kampoeng Kopi Banaran, Bawen, Rabu (19/9).

Menurutnya, seorang bidan memiliki tanggungjawab moral untuk menjaga mutu pelayanan kesehatannya. Oleh karenanya harus terus ditingkatkan kemampuannya.

Dijelaskannya, setiap tahun jumlah tenaga bidan di Kabupaten Semarang mengalami peningkatan. Ironisnya, angka kematian ibu dan bayi malah naik. Seperti pada tahun 2010 angka kematian bayi tercatat 154 per seribu kelahiran hidup, angka itu meningkat menjadi 192 pada tahun 2011 lalu.

“Hal ini harus menjadi salah satu tanggung jawab bidan untuk membantu menurunkan angka kematian bayi dan ibu melahirkan. Tingkatkan mutu pelayanan dengan menambah pengetahuan dan ketrampilan,” ujarnya.

Sementara itu Ketua Pengurus Daerah IBI Jawa Tengah Indarwati mengatakan, berdasarkan data yang ada menunjukkan hingga September 2012 ini, angka kematian ibu melahirkan dan kematian bayi meningkat. Peningkatan itu, katanya, antara lain ditengarai terjadi di Kota Semarang, Demak dan beberapa kabupaten lain.

“Para bidan harus bisa melaksanakan tugas sesuai standar profesinya agar mutu pelayanan dapat terjaga baik. Khusus para bidan Delima yang telah memenuhi standar mutu yang ditetapkan, diharapkan dapat membantu menekan angka kematian bayi dan ibu melahirkan,” ujarnya.*

Sumber : Humas

Editor : Herry Febriyanto

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.