Minim, Sosialisasi Pendidikan Politik di Masyarakat

Sosial130 Dilihat

Kurangnya sosialisasi baik dari pemerintah pusat dan pemerintah daerah kepada masyarakat tentang pelaksanaan Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jateng dan Pilihan Kepala Daerah (Pilkada) bersama Kabupaten Kudus dan Temanggung berdampak kepada masyarakat golongan menengah kebawah yang tidak mengerti mekanisme Pemilihan Umum (Pemilu). Betapa tidak, sebagian dari mereka tidak mengenal seperti apa Calon Gubernur (Cagub) dan wakilnya yang kelak akan memimpin Jateng.

Rohman (45), warga Pedurungan, Semarang, yang berprofesi sebagai sopir angkutan mengeluhkan permasalahan seperti ini, “Jujur saja, untuk pemilu tahun 2008 saya tidak mengenal siapa-siapa yang mencalonkan, hanya menggembar-gemborkan program pada waktu kampanye, kami masyarakat awam butuh pengenalan awal,” tegasnya kepada Jatengtime.com, Jumat (21/06).

Ditemui di tempat berbeda, Drs. Abdul Fikri, MM selaku Wakil Ketua DPRD Jateng membenarkan hal tersebut dan menilai bahwa pelaksanaan Pilgub Jateng kurang sehat, artinya kurangnya sosialisasi dan pendidikan politik kepada masyarakat luas. “Ruang untuk masyarakat dan politisi memang kurang terbuka, nah ini cenderung membuat masyarakat luas tidak mengetahui pendidikan politik didalamnya.” papar Fikri.

Untuk saat ini, Komisi Pemelihan Umum (KPU) Provinsi Jateng belum membuka pendaftaran untuk Cagub dan Cawagub, dan kemungkinan akan dilaksanakan awal tahun mendatang. Namun demikian, politisi dari Partai Keadilan Sejahtera ini berharap sebelum sosialisasi resmi diumumkan oleh KPU, baiknya siapa saja yang akan mencalonkan diri menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Jateng harus bisa mengambil hati masyarakat Jateng dan mensosialisasikannya sesegera mungkin. (nia)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.