dr. IRIENE WAHYUNI S, KAPUS SAYUNG 2 : PENYAKIT PASCA BANJIR PASIEN PONDOK REHABILITASI JIWA KATEGORI RINGAN, TAPI TETAP HARUS DIRAWAT SERIUS

Jatengtime.com-Demak-Kepala Puskesmas Sayung 2, dr.Iriene wahyuni Sukmawati menyatakan bahwa penyakit pasca banjir yang diderita para pasien Pondok Rehabilitasi Sakit Jiwa Dan Narkoba PRS Maunatul Mubarok Dukuh lengkong, Desa Sayung, Kecamatan Sayung kategori ringan, namun tetap harus dirawat serius.

Menurut Iriene, saat memimpin nakes memeriksa kesehatan di Maunatul Mubarok, bersama TNI, Polri dan PMI, Kamis (22/03/2024) pukul 10.00 WIB, penyakit pasca banjir kategori ringan sering dianggap biasa oleh masyarakat awam, istilah bahasa Jawa ‘Rangen’.

blank

Dan memang banyak diakibatkan karena penderita dalam keadaan sering berinteraksi dengan posisi kaki terendam air dalam waktu cukup lama dan kontiyu.

“ Masyarakat sering menyebut dengan istilah Rangen. Bahasa medisnya Tinea pedis (Kutu air) adalah infeksi jamur pada kaki. Infeksi Tinea pedis ini biasanya bermula dari sela jari kaki kemudian menyebar ke semua area kaki…” kata Iriene.

“ Infeksi Tinea pedis juga dikenal juga dengan istilah Athlete’s Foot atau kurap kaki, dapat terjadi pada semua golongan usia. Biasanya akibat sering beraktifitas atau kaki sering terendam air kotor dalam jangka waktu lama. Ya harus segera diobati…” ujarnya.

Iriene membeberkan bagi masyarakat biasa yang menderita Rangen mungkin menganggap penyakit ini biasa dan mudah diobati, namun bagi pasien Pondok Rehabilitasi Sakit Jiwa adalah sebuah masalah yang tidak bisa dianggap sepele.

“ Bagi masyarakat umum, Rangen adalah penyakit biasa dan mudah di obati. Tinggal beli obat diapotik trus dioleskan sendiri cepat sembuh. Tapi bagi pasien Rehabilitasi Sakit Jiwa tentunya sangat beda perlakuanya. Mungkin mereka hanya bisa merasakan gatal dan sakit, tapi gak ngerti cara pengobatanya, ya pengurus dan nakes yang harus terjun langsung ditengah-tengah mereka…” bebernya.

Kapus Sayung 2 energik yang waktu banjir kali ini bersama jajaranya aktif turun ke lapangan ini juga menyebut keluhan sakit pasien yang diderita lainya beragam dan memang dalam kategori ringan hingga sedang seperti masuk, mual, angin demam dan lainya.

“ Disamping rangen, pasien disin banyak mengeluhkan masuk, mual, angin demam dan lainya. Kendala kita ya memang komunikasi karena mereka pasien dengan kategori berkebutuhan khusus…” ungkapnya.

“ Saya sependapat dengan pak Sekda Demak bahwa pasien yang disini adalah pasien dengan kebutuhan khusus, oleh karena itu juga butuh perlakuan khusus pula. Penyakit yang diderita tidak cukup hanya kita obati, tapi perlakuan kita kepada mereka dengan penuh kasih sayang dan sabar. Yang lebih penting kita semua harus sering hadir diantara mereka, kehadiran kita semua adalah salah satu obat bagi mereka.,,,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.