USAI DITANTANG HERCULES LALU MINTA MA’AF, KOMBES HENGKI : SAYA MA’AFKAN, TAPI KALAU LAKUKAN KESALAHAN TIDAK DIMA’AFKAN

Jatengtime.com-Jakarta- Rosario de Marshall alias Hercules dalam sebuah rekaman video mengancam Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi langsung viral di media sosial.

Dalam rekaman video tersebut, Hercules berbicara di atas podium menggenakan baju merah, berapi-api menantang Hengki Haryadi.

“ Kombes Hengki Haryadi ya, gue nggak takut sama dia. Kau kecil Hengki Haryadi…anggota saya ada 1.000.400. Ini biar Pak Kapolri, Pak Sigit biar dengar saya bicara ini…! ” kata Hercules.

Namun belakangan, Hercules meminta ma’af atas ucapannya tersebut dia mengaku ancaman tersebut hanya spontanitas.

“ Saya, Hercules, pertama mengucapkan minta maaf sebesar-besarnya kepada Pak Hengki atas kemarin, kejadian salah paham mengenai orang memberi berita ke saya. Pak Hengki katanya ada TO saya, ada target saya, ternyata itu terhadap orang itu, ternyata salah sampai ke acara saya, ada sedikit spontanitas di luar kesadaran, ada saya mengeluarkan kata-kata yang kurang baik…” kilahnya.

Hercules menegaskan permintaan ma’afnya kepada Hengki Haryadi, juga meminta ma’af kepada Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

“ Saya pribadi mohon kepada teman-teman media tidak usah terlalu diperpanjang tidak usah terlalu diekspos-ekspos berita ini. Jadi itu aja yang saja sampaikan terimakasih dan mohon ma’af juga kepada bapak Kapolri, mohon ma’af juga kepada bapak Kapolda Metro Jaya dan minta ma’af sebesar-besarnya. Mudah-mudahan ke depannya akan lebih baik ya…” pungkasnya.

Tanggapan Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi.

Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi Hengki di Polda Metro Jaya, Jum’at (9/6/2023) memberikan tanggapan video ancaman Hercules yang viral tersebut. Komes Hengki memaafkan Hercules.

“ Setelah viral, tiba-tiba Hercules minta ma’af. Sebagai insan beragama, kalau orang minta ma’af, ya kita ma’afkan…” kata Hengki.

Akan tetapi, Hengki menegaskan, jika dikemudian hari Hercules melakukan tindak pidana tiada alasan untuk meminta ma’af.

“ Tapi kalau dia buat salah, ya nggak ada alasan…” tegas Hengki.

Kombes Hengki menegaskan Polda Metro Jaya tidak akan berkompromi dengan praktek Premanisme, bahkan menyinggung fenomena silence sound ( suara-suara diam di masyarakat yang ditindas premanisme ).

“ Kadang-kadang mereka ini, ya korban-korban ini menjadi korban juga takut untuk melaporkan itu. Dari dulu seperti itu dan ini fenomena silence sound ini kita temukan juga di daerah-daerah…” ujarnya.

Hengki menambahkan aksi premanisme sering kali berdampak pada intervensi dan intimidasi kepada para pelapor yang sering mencabut laporannya, hal tersebut menciptakan keresahan di masyarakat.

“ Fenomena ini kita temukan juga di daerah-daerah, kadang-kadang dia cabut laporan cuman diintimidasi ini dari aksi-aksi premanisme ini. Ini menciptakan perasaan keresahan ini memang spesifik untuk premanisme…” pungkasnya.

Sebagai informasi, Hercules pernah ditangkap Kombes Hengki Haryadi saat menjabat sebagai Kapolres Metro Jakarta Barat, atas aksi premanisme di kawasan tersebut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.