PRESIDEN JOKOWI SIAPKAN JUTAAN OBAT AVIGAN DAN CLOROQUINE ATASI CORONA

Jatengtime.com-Jakarta-Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Jum’at (20/3/2020) memastikan untuk sementara ini belum ada antivirus yang bisa menyembuhkan wabah virus Corona (virus Covid-19). Namun Presiden menegaskan bahwa pemerintah sudah memesan jutaan obat Avigan dan Cloroquine yang bisa membantu kesembuhan.

“ Ya pertama antivirus sampai sekarang belum ditemukan, tapi ada beberapa obat yang dicoba di 1, 2, 3 negara yang memberi kesembuhan…” kata Jokowi.

“ Obat avigan kita telah mendatangkan 5.000 akan kita coba dan kita dalam proses pemesanan 2 juta. Kemudian Cloroquine kita siap 3 juta, kecepatan ini yang ingin kita sampaikan bahwa kita tidak diam…” tegas Jakowi.

Seperti diketahui, Cloroquine atau Cloroquine fosfat selama ini dikenal sebagai obat malaria dan hasil studi riset yang dilakukan di China dan Amerika, pasien Corona di Wuhan dinyatakan sembuh dan mengalami perbaikan kondisi tubuh setelah diuji klinis dengan diberi Cloroquine.

Wakil Kepala Pusat Pengembangan Bioteknologi Nasional China, Sun Yanrong, dalam konferensi pers pada Selasa (18/2/2020) juga menyatakan bahwa setelah dilakukan berbagai macam uji klinis di rumah sakit di China, Cloroquine mempunyai efek penyembuhan tertentu pada penyakit virus Corona.

Sementara itu, Kementerian Sains dan Teknologi China, Zhang Xinmin, Rabu (18/3/2020) menegaskan Avigan (Favipiravir) memiliki tingkat keamanan yang tinggi, yang efektif dalam penanganan pasien corona.

Avigan (Favipiravir) merupakan obat yang dikembangkan oleh anak perusahaan Fujifilm dan sudah diujikan ke para pasien Corona. Uji klinis di Wuhan dan Shenzhen yang melibatkan 340 pasien dinyatakan bahwa hasilnya memuaskan.

Pasien di Shenzhen yang diberi Favipiravir terbebas dari Covid-19 setelah sempat dinyatakan positif pada empat hari sebelumnya dan dinyatakan sembuh.

Sekitar 91 persen pasien setelah diberi Favipiravir mengalami peningkatan kondisi paru-paru, sementara pasien yang tidak mendapat obat tersebut, angkanya hanya berkisar 61 persen.