20 ORANG DELEGASI TIMOR LESTE BELAJAR TENTANG MANGROVE DI DEMAK DENGAN SIBAT PMI

Jatengtime.com-Demak-20 orang delegasi Republik Demokrasi Timor Leste melakukan studi banding di Kabupaten Demak, Kamis (21/11/2019) terkait penanganan erosi pantai.

Rombongan Timor Leste diterima baik oleh Pemerintah Kabupaten Demak dan tokoh-tokoh SIBAT PMI Cabang Demak yang sudah berhasil melakukan budidaya mangrove di Gedung Ghradika Bhina Praja.

Principal Advisor to the Minister of Agriculture and Fisheries Timor Leste, Rogerio Araujo Mendonca mengatakan tujuan kedatangannya beserta rombongan tersebut dalam rangka menambah pengalaman dan wawasan terkait Building with Nature (BwN) dan Coastal Ecosystem Management Learning di Kabupaten Demak.

Untuk diketahui bersama, Kabupaten Demak yang terletak di pesisir pantai utara pulau jawa (Pantura), terdapat 4 (empat) kecamatan dilewati atau berada tepat garis pantai yang rawan terhadap abrasi laut.

Namun demikian setelah berpagai upaya yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Demak, bekerjasama dengan masyarakat pesisir yang tergabung dalam Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (SIBAT) PMI berhasil mengatasi erosi dengan pengelolaan hutan mangrove dan sudah di kenal di berbagai belahan dunia.

Oleh karena itu delegasi Republik Demokrasi Timor Leste ingin mengetahui lebih lanjut program dan upaya Pemerintah Kabupaten Demak dalam mengatasi abrasi pantai.

Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekretaris Daerah Kabupaten Demak, Ahmad Nur Wahyudi, SH., MH. menjelaskan berbagai upaya telah dilakukan pemkab untuk menekan kerusakan pantai, di antaranya dengan Metode Hybrid Engineering (HE) dan melakukan penanaman mangrove guna meminimalisir dampak abrasi gelombang air laut dan menjaga kestabilan pesisir.

Upaya ini kemudian dilanjutkan dengan, pengelolaan hutan mangrove yang berada di empat kecamatan yang berdampak abrasi bekerjasama dengan masyarakat pesisir yang tergabung dalam Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (SIBAT) PMI Cabang Demak.

Ditempat yang sama, Plt. Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Demak Suhasbukit, SH., MM menambahkan, saat ini luas tambak di Kota Wali saat ini seluas 10.600  Ha, dan pihaknya terus melakukan perluasan dengan pemanfaatan tanah sawah yang terkena rob.

Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Demak juga melakukan peningkatan produksi tambak/ kolam dengan cara penerapan teknologi yang dianjurkan, seperti, teknologi tradisional, teknologi semi intensip, teknologi intensif dan teknologi super intensif.

Terpisah, Ketua PMI Cabang Demak dr. Singgih Setyono mengabarkan, kalau tidak ada halangan, tidak lama lagi delegasi 15 negara Asia juga akan menggunjungi Kabupaten Demak dan SIBAT PMI untuk melakukan hal yang sama.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.