WEH-BUWEH, TRADISI LANGKA DAN UNIK TURUN TEMURUN TIAP RAMADHAN DI DEMAK

Jatengtime.com-Demak-Tidak ada yang mengetahui dengan pasti tradisi weh-buweh pertama kali diadakan warga kampung-kampung kuno seperti Beguron, Domenggalan, sampangan, Betengan, Kauman, Setinggil dan kampung-kampung lain di sekitar Masjid Agung Demak, Kecamatan Demak, Kabupaten Demak, Jawa Tengah.

Tradisi unik dan langka serta masih dilestarikan diadakan tiap malam “ Selikuran “ ( malam 21 ) bulan Ramadhan sehabis berbuka puasa tiap tahun hanya sebuah tradisi sederhana saling menukar makanan dan minuman. Di tiap-tiap depan rumah warga disediakan aneka makanan kecil dan minuman yang kemudian tiap anak kecil, balita dan ibu-ibu berkeliling kampung saling menukarkan makanan dan minuman tersebut.

Ketua RT 03/ III Kampung Beguron, Taryono, SH menerangkan bahwa tradisi ini tidak ada yang tahu kapan pertama kali diadakan. Namun demikian maksut dan tujuan dari tradisi weh-buweh ini adalah mencerminkan bentuk kerukunan antar warga dan saling berbagi serta mendidik generasi muda untuk peduli terhadap lingkungan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.