Demak-kabupaten Demak yang masuk dalam propinsi Jawa Tengah menjadi salah satu barometer Nasional dengan berbagai aspek, mulai dari politik sampai aspek penyangga pangan Nasional.
Masyarakat Demak sangat berharap adanya perubahan ketika Demak di pimpin oleh pemimpin yang amanah. Pemimpin yang usai dilantik berani melakukan reformasi birokrasi dan revolusi mental berupa perbaikan layanan masyarakat yang mudah, murah, cepat, juga revolusi mental di internal pemerintahan. Dan juga tidak kalah penting revolusi pertanian yang menjadi penyangga pangan.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo di gedung Gradhika, Semarang, Rabu (4/5/2016) saat melantik Bupati Demak HM.Natsir, dan Wakil Bupati Demak Joko Sutanto, serta Bupati Sragen dr Kusdinar Untung Yuni Sukowati, dan Wakil Bupati Sragen Dedy Hendriyatno bahkan sempat mengucapkan Innalillahi Wa Inna Ilaihi Rojiun.
“Saya ucapkan selamat dan Innalillahi Wa Inna Ilaihi Rajiun untuk jabatan ini. Dan tentu kusus di Demak sahabat kita Bupati Dachirin Said yang kemarin belum selesai masa tugasnya sudah mendahului kita semuanya….” kata Ganjar.
Bagi Ganjar, ungkapan tersebut sebagai acuan melihat masih banyak persoalan yang harus dihadapi Pemimpin baru di Demak dan Sragen, diantaranya masalah kemiskinan.
Dari data yang di pakai Ganjar, Di Demak angka kemiskinan masih 14,60 persen sedangkan di Sragen mencapai 14,87 persen atau tertinggi se Jateng.
“Kenapa Inna Lillahi saya tegaskan…? Ini wujud syukur sekaligus amanat yang harus diemban bagi pemimpin baru. Dan juga harap berlapang dada disertai kesabaran tinggi karena enam bulan kedepan rakyat akan tanya, rakyat akan menagih janji ketika kampanye. Sebagai Bupati, pekerjaan masih banyak dan terus ada namun jangan kuatir, kerjaan dengan benar aja…” imbuh Ganjar. (jt-semarang)