BUWAS TEMUKAN NARKOBA MASUK PESANTREN, DIPAKAI UNTUK DZIKIR

images (48)

Jakarta – Perang terhadap narkoba makin menunjukan Indonesia kuat melawan narkoba terus membayangi kehidupan di Indonesia.

BNN yang di pimpin Buwas ( Komjen Pol Budi Waseso ) makin beringas menunjukan ke Buasanya sukses menemukan pola baru jaringan perusak mental generasi muda Indonesia

Jaringan peredaran narkoba menurut Buwas sudah sangat masif dan bahkan hampir semua pemasok narkotika membawa barangnya menuju Indonesia. Tak cuma di sipil saja yang jadi sasaran barang haram ini, kalangan ulama, santri pondok pesantren  hingga TNI/Polri juga sudah berhasil di masuki.

Komjen Budi di kantornya, Jl MT Haryono, Cawang, Jaktim, Jumat (4/3/2016) kepada media menyatakan “Narkotika sudah masuk ke kalangan santri di pondok pesantren di daerah Jatim. Para santri zikir dari pagi ke pagi pakai ekstasi. Bukan hanya santrinya tapi kyainya juga pakai…”

BNN menemukan ada pihak tertentu yang lebih maju menggunakan metode memasukan narkoba ke lingkungan pondok pesantren. Narkotika yang dilarang negara di kamuflase sebagai obat kuat agar para santri bisa lebih lama berzikir.

“Itu sudah masif dan sangat keterlaluan dengan mengatakan (ekstasi) adalah vitamin dan para santri tidak tahu, para santri tahunya itu vitamin agar kuat berdzikir. Dia tidak tahu kalau itu narkotika. Kalau kita biarkan kan bahaya…” ujar Buwas.

Buwas tak mau berpangku tangan, belum lama ini untuk melakukan upaya pencegahan dini demi menyelamatkan generasi pondok pesantrean. Buwas dengan cepat mengumpulkan para ulama dan pengurus pesantren se-Indonesia.

“Beberapa ulama saya panggil, saya datangi. Terakhir saya kumpulkan ulama-ulama pesantren se-Indonesia. Saya beranggapan kekuatan pertahanan jiwa atau keimaman seseorang ada di lembaga agama. Kalau pesantren saja sudah jebol apalagi dong, yang dididik secara kuat iman jebol, hancur negara ini….” ungkap Buwas. (jt-jakarta)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.