DEMAK MASUK PETA POTENSI BENCANA ALAM TAHUN INI

Terkait memasuki musin penghujan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Jateng) siap menghadapi ancaman banjir dan gunung berapi yang diprediksi berpotensi melanda sebagian wilayah akhir tahun ini.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jateng, Sarwa Permana, mengatakan dari 35 kabupaten/kota di wilayahnya potensi bencana alam paling tinggi adalah banjir sebesar 85,71%.Saat ini sudah memasuki musim penghujan, potensi kerawanan banjir daerah di Jawa Tengah terbilang tinggi sampai 85,71%, daerah di Jateng yang rawan banjir di antaranya Demak, Kudus, Pati, Jepara, Kebumen, Cilacap, Pemalang, Pekalongan, Brebes, Solo, Sukoharjo, Karanganyar, Klaten, serta Sragen. Selain banjir, potensi bencana alam dari gunung berapi meliputi Klaten, Magelang, dan Boyolali, serta Gunung Slamet yang berada di wilayah Purbalingga, Banyumas, Tegal, Pemalang, dan Brebes.

Disinggung soal antisipasi bencana alam, Sarwa via telepon menyebutkan pihaknya telah menyiapkan berbagai langkah tanggap darurat. “ terjadinya bencana alam itu kita tidak pernah tahu. Namun demikian semua fasilitas sudah kami siapkan di antaranya jalur evakuasi, tempat pengungsian akhir, sampai pelatihan relawan [sukarelawan]. Upaya ini melibatkan kerja sama dengan semua komponen,”

Sumber dari BPBD Jateng kepada J, Selasa (15/12/2015) membeberkan anggaran yang disiapkan Pemerintah untuk menangani bencana alam di Jateng aman. “Lewat APBD melalui pos dana tak terduga bisa digunakan semuanya sekitar Rp30 miliar. Kalaupun kurang, anggaran tak terduga tidak terbatas…”

Terkait tanggap bencana tahun ini Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menambahkan kesiapan mitigasi bencana di wilayahnya bakal makin kokoh dengan sokongan 1.200 sukarelawan perwakilan dari seluruh pulau Jawa yang telah mengikuti pelatihan tanggap bencana di Soloraya, Rabu-Sabtu (14-17/10). Mereka dibagi menjadi delapan klaster keahlian meliputi komunikasi, medis, evakuasi, logistik, dapur umum, pendamping psikososial, serta selter atau pengungsian..

Ganjar menyebutkan ke depan sukarelawan yang telah mendapatkan pelatihan dan sertifikat tersebut bisa setiap saat diterjunkan ke wilayah yang sedang menghadapi bencana. “Harapan saya mereka teridentifikasi nama dan kontaknya. Mereka bisa jadi harapan dan kekuatan yang setiap saat on call sehingga keterampilannya bisa digerakkan untuk membantu,” bebernya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.