Pemprov Kucurkan Rp. 5,9 Miliar Dana Pengembangan Peternakan Sapi Perah

DINAS Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah menyerahkan bantuan penguatan dan pengembangan peternakan sapi perah di Kabupaten Semarang sebesar Rp. 5,595 miliar, Jumat (21/9).

Bantuan tersebut diserahkan langsung Kepala Diskan Keswan Jawa Tengah Ir. Whitono kepada Dinas Peternakan dan enam kelompok tani ternak, saat acara bulan bhakti peternakan dan keswan di Desa Wonokerto Bancak, Kabupaten Semarang.

“Tingkat konsumsi susu segar di masyarakat Indonesia masih terbilang rendah, jika dibandingka dengan negara-negara di Asia Tenggara. Untuk itu perlu terobosan dengan melakukan kampanye minum susu yang berkesinambungan,” kata Kepala Diskan Keswan Jawa Tengah Ir. Whitono.

Diungkapkannya, Jawa Tengah juga siap mendukung pencapaian target swasembada daging sapi dan kerbau ditingkat nasional pada tahun 2014 mendatang.

“Hingga pertengahan tahun 2012 ini, Jawa Tengah telah mencapai swasembada daging dan akan terus ditingkatkan guna mendukung tercapainya swasembada daging nasional dua tahun mendatang,” ujarnya.

Sementara itu Bupati Semarang H. Mundjirin mengatakan, populasi sapi potong di Kabupaten Semarang saat ini mencapai lebih kurang 90 ribu ekor. Jumlah ini diatas rata-rata untuk mendukung penyediaan daging sapi ditingkat regional.

“Pemkab Semarang juga menyiapkan lima desa inovatif peternakan unggas berbasis masyarakat. Tujuannya untuk meningkatkan penyediaan dan mutu konsumsi protein hewani bagi masyarakat,” jelasnya.

Bantuan yang diberikan berupa, penambahan 70 ekor induk sapi perah import senilai Rp 2.695.000.000, bantuan pengembangan dua kawasan sapi perah senilai masing-masing Rp 550 juta untuk KTT “Suka Makmur” Kopeng Getasan dan KTT “Sido Maju” Sugihan Tengaran.

Selain itu juga ada bantuan dukungan pembibitan sapi perah masing-masing senilai Rp 500 juta untuk KTT “Margo Rukun” Batur Getasan dan KTT “Pangudi Makmur” Jetak Getasan serta KTT “Sari Subur” Sumogawe Getasan. Lalu pemberian bantuan dukungan pakan bagi sapi perah senilai Rp 300 juta untuk KTT “Ngudi Rejeki” Desa Tajuk Getasan.*

Sumber : Humas

Editor : Herry Febriyanto