Dengan kondisi geografis Kota Sukabumi yang hanya memiliki luas 48 km dan jumlah penduduk sekitar 350 ribu jiwa, ternyata tidak menyurutkan pihak perbankan untuk berlomba-lomba mendirikan dan membuka layanan bank di Kota Sukabumi.
Bahkan berdasarkan data yang diperoleh dari Bank Indonesia Wilayah 6 Jawa Barat-Banten, laju pertumbuhan bank yang ada di wilayah Kota Sukabumi menunjukkan angka 6,11 persen lebih tinggi jika dibandingkan laju pertumbuhan bank di wilayah Jakarta, Bogor dan Cianjur.
Hal tersebut diutarakan langsung Pimpinan Bank Indonesia Wilayah 6 Jawa Barat-Banten, Lucky Fathul Aziz Hadibrata usai menghadiri peresmian Kantor BNI Syariah Cabang Sukabumi di Jl. A.Yani, Kota Sukabumi, Selasa (17/7). Peresmian Bank BNI Syariah Cabang Sukabumi tersebut ditandai dengan penggutingan pita oleh Walikota Sukabumi. H. Mokh, Muslikh Abdussyukur disaksikan para undangan yang hadir.
Dijelaskan Lucky, dari 22 unit bank yang beroperasi di wilayah kota dan kabupaten Sukabumi. Nilai asetnya bank yang beroperasi di wilayah kota mencapai Rp. 6,34 triliun dan kabupaten Rp. 5,74 triliun, dengan total keseluruhan nilai aset sekitar Rp. 12,08 triliun.
Sedangkan untuk kredit macet (NPL) di wilayah sukabumi terbilang masih rendah, hanya 2,27 % dibawah nasional yang sudah mencapai 4,37 %. Sementara itu, kredit macet di 6 bank syariah yang berdiri di Sukabumi saat ini baru mencapai 1,36 %.
“Begitu tumbuhnya perbankan di wilayah Kota Sukabumi tidak terlepas dari kepercayaan pihak bank terhadap masyarakat dalam memberikan pinjaman kredit,” katanya.
Selain itu menurut Lucky, banyaknya perusahaan yang berdiri di wilayah kota dan kabupaten Sukabumi juga menjadi daya tarik tersendiri bagi pihak perbankan untuk membuka kantor cabang.
Khusus untuk Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang digulirkan oleh perbankan di wilayah Jawa Barat, diungkapkan Lucky, berdasarkan data sampai bulan April 2012 jumlahnya kucuran dana mencapai Rp. 4,47 triliun dengan jumlah nasabah sekitar 900 ribu lebih. Sedangkan untuk NPL mencapai 3,78 persen.
“Kami mengejar target mencapai Rp. 5 triliun untuk penyaluran dana KUR di Jawa Barat, seperti yang terjadi di Jawa tengah dan Jawa Timur,” ungkapnya.*