Banjir pasang (Rob) yang melanda pesisir utara Kota Semarang hingga kini sudah masuk dalam tahap mengkhawatirkan.Namun hingga saat ini pemerintah daerah belum menampakkan gelagat serius untuk menanganai banjir ROB yang bisa terjadi kapan saja.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Tengah Ir. Teguh Dwi Priyono, MT menjelaskan, banjir rob yang terjadi di pesisir utara Kota Semarang dikarenakan adanya proses sedimentasi tanah dibagian dalam yang mengalami perkembangan. Hal tersebut disebabkan oleh beratnya beban di atas tanah tersebut, sehingga menyebabkan terjadinya penurunan tanah.
“Dalam setahun saja tanah di pelabuhan mengalami penurunan sekitar 10cm,” ujarnya saat ditemui Jatengtime.com di ruang kerjanya, Kamis (05/07).
Diungkapkannya, penurunan tanah yang terjadi di sekitar wilayah pelabuhan saat ini juga disebabkan oleh beberapa faktor lain. Diantaranya, jenis tanah yang belum padat dan sulit atau lama untuk padat, banyak bangunan, banyak sumur-sumur artesis dan pengambilan air tanah serta pengerukan lumpur di pelabuhan secara periodik.
“Saya berharap, banjir rob di utara Kota Semarang segera bisa dikendalikan, dengan cara mengurangi pembuatan sumur-sumur air tawar didaerah pesisir.” harapnya.*