Abrasi dan rob yang terjadi di Kabupaten Demak semakin memprihatinkan. Kini,bencana tersebut telah merambah ke puluhan desa di Kecamatan Sayung, Wedung, Karangtengah dan Bonang.
Di Kecamatan Sayung, abrasi dan rob menenggelamkan ratusan hektar tambak milik warga. Selain itu juga memaksa warga dua dukuh di Desa Bedono pindah ke pemukiman relokasi. Mereka terpaksa direlokasi lantaran kampungnya telah terendam air laut.
Sedangkan di Kecamatan Wedung, abrasi dan rob telah mengkikis bangunan rumah warga yang berada di pesisir. Selain itu juga memperbanyak luasan tambak yang lenyap. Di antara belasan desa di wilayah kecamatan tersebut, Kedungmutih menjadi desa terdampak yang paling parah. Abrasi dan rob telah menenggelamkan sekitar 70 hektar tambak milik warga. Pun, kerugian yang dialami pemilik tambak
mencapai ratusan juta rupiah.
Sebelumnya, sebagian besar warga Kedungmutih memanfaatkan tambaknya untuk penggemukan kepiting. Sedangkan saat kemarau, tambak mereka gunakan untuk memproduksi garam. Namun belakangan ini abrasi dan rob mengganas sehingga tambak praktis tak menghasilkan.
Kades Kedungmutih Hamdan menuturkan, selama empat tahun terakhir banyak warganya terpaksa beralih profesi menjadi pekerja bangunan maupun buruh pabrik. Mereka tak bisa lagi menggantungkan penghasilannya dari usaha pembuatan garam juga penggemukan kepiting.
“Kami berharap pemerintah segera melakukan upaya penanganan. Jika bencana ini dibiarkan, tak lama lagi Desa Kedungmutih akan tenggelam,” ujarnya.**