Bencana ROB Uji Dedikasi Anggota Polsek Sayung,Demak

Demak, Headline, Sosial549 Dilihat

ANGGOTA Polsek Sayung Demak nampaknya memiliki pengalaman berbeda, yang belum tentu pernah dirasakan anggota 13 polsek lainnya. Pengalaman apakah? Tak lain adalah bertugas di tengah bencana rob. Maklum, dua tahun terakhir rob di wilayah Kecamatan Sayung kian meluas.

Mapolsek Sayung yang sebenarnya berlokasi cukup jauh dari pantai pun terkena dampaknya langsung. Ketinggian genangan air rob di mapolsek bahkan mencapai 60 centi meter.
Kondisi tersebut menjadikan anggota polsek yang berada di wilayah paling barat Kabupaten Demak itu kerap berbasah-basah ria saat bertugas.

Dan meski berada di tengah kondisi yang tidak menyenangkan, semua anggota tetap menjalankan berbagai fungsi kepolisian secara optimal. Pelayanan kepada masyarakat melalui fungsi pengaturan, penjagaan, pengawalan dan patroli, sedikit pun tak ada yang terabaikan.

Menurut Kapolsek Sayung AKP Kelik Budiono, bencana rob memang cukup mengganggu namun bukan berarti menjadi alasan untuk mengurangi pelayanan kepada masyarakat. Bahkan setelah air rob surut, seluruh anggotanya membantu warga sekitar membersihkan berbagai sarana umum, seperti bangunan sekolah, masjid juga mushola. Karena rob pula, anggotanya sering terlibat dalam aksi penanaman mangrov maupun bersih-bersih pantai.

“Bencana akibat pemanasan global itu ternyata justru berdampak mendekatkan anggota Polsek Sayung dengan masyarakat sekitar. Ini patut disyukuri karena bukan perkara gampang bisa menjadikan polisi sebagai sosok yang bersahabat,” kata alumni AKPOL dari jalur Perwira Polri Sumber Sarjana tahun 2002 ini, Rabu (4/7).

Perwira yang pernah menjabat Kasat Narkoba Polres Maluku Tengah ini mengatakan, belakangan pihaknya menguruk halaman mapolsek dengan tanah galian C agar terbebas dari genangan air rob. Selain agar kegiatan apel pagi yang menempati halaman itu menjadi nyaman, penggurukan juga sebagai salah satu upaya meningkatkan pelayanan masyarakat.

“Kini saat mengurus berbagai keperluan di polsek, masyarakat tidak lagi merasa terganggu oleh bencana rob. Sebab, halaman polsek sudah kami huruk dan terbebas dari genangan air. Selebihnya kami juga punya keinginan untuk meninggikan lantai dalam, serta merenofasi ruang tahanan.

Kondisinya kini memang kurang layak. Akibat cukup lama terkena air rob, pintu dan jendela besi di ruangan itu karatan,” ungkap AKP Kelik.

Tahanan Dititipkan Ke Polres
Polisi yang memperoleh penempatan tugas pertama di Polda Maluku ini menjelaskan, untuk menghindari hal-hal tak diinginkan, seluruh tahanan Polsek Sayung langsung dititipkan ke Polres Demak. Selain pengap, ruang tahanan polsek juga tergolong rawan. Pintunya yang sudah tidak kokoh cukup memberi peluang bagi tahanan untuk melarikan diri.

“Kasihan juga kalau tahanan harus mendekam di ruang yang pengap itu. Yang jelas serba repot. Saat rob, praktis tak ada tempat bagi mereka untuk buang air kecil juga berak. Bahkan tempat tidur tahanan juga tergenang air. Intinya, semua kondisi itu berpotensi menyebabkan sakit. Bagaimanapun tahanan kan manusia. Kalau sakit kita juga yang repot,” katanya.

Sarjana Theologi ini menuturkan, bencana rob memang telah mendekatkan anggotanya dengan masyarakat. Namun, kedekatan yang terjalin apik sejauh ini juga berkat dedikasi tinggi para anggota dalam memberikan pelayanan, perlindungan maupun pengayoman kepada warga.

“Dalam rangka memberi pelayanan kepada masyarakat, setiap harinya kita tempatkan petugas di titik-titik yang perlu diwaspadai, seperti Onggorawe, perempatan Bulusari, juga Pasar Sayung. Bahkan, tidak jarang anggota kami bahu membahu dengan warga yang tengah menjalankan kegiatan pembangunan. Misalnya saja saat berlangsung pembangunan pos kamling RW 5 Desa Sriwulan,” ungkap pria kelahiran 1 Januari 1976 ini.

Dia menambahkan, dalam penyelesaian sejumlah perkara, pihaknya cenderung memilih cara-cara kekeluargaan. Namun, alternative dispute resolution itu memang tidak dia berlakukan pada berbagai tindak pidana murni. Satu prinsip yang selalu ia tekankan kepada anggota, polisi harus humanis namun jangan sampai kehilangan wibawa dan ketegasan.

”Sebulan terakhir ini kami telah memproses hingga P21 empat perkara pencurian. Perlu saya sampaikan, kejahatan di wilayah hukum Polsek Sayung memang didominasi tindak pencurian. Karena itu pula, kami telah memasang puluhan spanduk dan menempel ribuan stiker yang berisi himbauan kepada masyarakat untuk lebih waspada dengan tindak pencurian. Kami memasangnya di tempat-tempat strategis agar terbaca banyak orang,” pungkas AKP Kelik. (Anang)