Seluas 75 hektar (Ha) lahan pertanian tanaman padi di Kabupaten Wonogiri kekurangan air dan terancam kekeringan. Diprediksi jika tidak ada pasokan air dalam waktu dekat dipastikan bakal mengalami gagal panen yang mengakibatkan kerugian mencapai Rp 150 juta.
Areal sawah yang terancam kekeringan itu tersebar di tiga kecamatan. Masing-masing di Kecamatan Batuwarno dengan wilayah terluas mencapai 52 hektar, disusul Kecamatan Slogohimo dengan 20 hektar dan terakhir 3 hektar di Kecamatan Selogiri.
“Rata-rata tanaman padi di areal tersebut saat ini tengah memasuki usia satu bulan, sehingga jika dihitung-hitung dari ongkos penyediaan bibit, biaya pengolahan lahan, pengadaan pupuk, hingga tenaga kerja per hektarnya akan merugi Rp 2 juta seandainya nanti benar-benar tak ada air dan gagal panen,” ungkap Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura (DispertanTPH) Kabupaten Wonogiri, Guruh Santoso melalui Kabid Tanaman Pangan, Sutardi, di ruangannya, belum lama ini.
Menurutnya, penyebab kekeringan lantaran sumber air yang mengering lantaran datangnya musim kemarau. “Kalau yang di wilayah selatan seperti di Kecamatan Pracimantoro, Paranggupito, atau Giritontro malah tidak ada ancaman kekeringan bagi pertanian, sebab sebagian besar adalah tanaman ketela pohon atau palawija yang tidak terlalu membutuhkan pasokan air banyak seperti padi,” tambahnya. (HUMAS-esti suci)