Jatengtime.com-Demak-Pameran bonsai akbar dipenghujung tahun 2022 dengan label “ Indonesian Bonsai Fighter ” yang diadakan PPBI ( Perkumpulan Penggemar Bonsai Indonesia ) Cabang Jepara tinggal menghitung hari.
Rencana Pamnas Kota Ukir yang terkenal dengan koleksi-koleksi bonsai fenomenal akan diselenggarakan pada tanggal 4-10 Desember 2022 mendatang di Lapangan Tahunan, Kabupaten Jepara.
Sebagai bentuk dukungan dan partisipasi, Akhmad Sugiharto ST,MT yang menjabat sebagai Ketua PPBI ( Perkumpulan Penggemar Bonsai Indonesia ) Cabang Demak telah mengajak seluruh anggotanya untuk ikut dalam kompetisi yang terbesar dipenghujung tahun ini.
“ Sejak ada wacana PPBI Cabang Jepara akan mengadakan Pamnas, saya sudah mulai mengajak seluruh anggota PPBI Cabang Demak untuk ikut berpartisipasi…” kata Sugiharto.
Pria yang sehari-hari menjabat sebagai Kadin PUTARU sekaligus menjabat sebagai Plt Administrasi Umum Sekda Demak ( Asisten 3 ) Kabupaten Demak menambahkan bahwa dengan ikut berpartisipasi dalam sebuah pameran bonsai salah satunya sebagai wujud silaturahmi.
“ Tujuan mengikuti pameran bonsai semata-mata bukan hanya untuk sebuah kompetisi dalam memperebutkan juara yang dalam hal ini hanya berwujud sebuah bendera, Hijau artinya bonsai Baik, Merah bonsai Baik Sekali, Best Ten, Best In Class maupun Best In Show, namun semata tujuanya adalah membangun sebuah nilai silaturahmi…” kata Sugiharto.
Pria yang mulai menekuni bonsai sejak kuliah di Malang ini, ternyata juga menjabat sebagai Penasehat DPC PAMMI ( Dewan Pimpinan Cabang Persatuan Artis Musik Melayu Indonesia ) Demak juga menjelaskan bahwa dunia bonsai tidak hanya sebuah seni namun ternyata sekarang sudah menjadi sebuah usaha ekonomi kreatif.
“ Di pamnas Jepara nanti diprediksi sebagai ajang karya bonsai paling spektakuler Indonesia. Jepara dikenal juga sebagai barometer seni bonsai Nusantara. Di situlah kita akan disuguhkan seni bonsai dan karya bonsai terbaik, sebuah perpaduan antara sebuah mahakarya seni yang sudah terbukti menjadi sebuah usaha ekonomi kreatif…” ungkapnya.
“ Memang diakui harga sebuah bonsai disebut cukup mahal, sebenarnya harga tersebut sepadan dengan proses membuat bonsai yang cukup lama walau hanya masuk kreteria kelas bahan atau prosepek. Tentunya akan lebih mahal lagi kalau sudah mencapai kelas yang ebih tinggi. Justru inilah hukum ekonomi berlaku, petani atau penggemar bonsai harus melihat peluang ini, buat sebuah karya atau bahkan sebuah maha karya yang laku mahal atau bahkan sangat mahal….” imbuhnya.
Ketua PPBI yang tiap melihat pameran bonsai baik tingkat regional maupun nasional selalu didampingi istri tercinta, Nur Aini Sugiharto ini juga menyatakan kehadiranya dalam Pamnas Jepara sebagai wujud membalas silaturahmi karena beberapa bulan lalu PPBI Cabang Demak mengadakan Pamnas yang diikuti juga perwakilan dari PPBI Cabang Jepara.
“ Oleh karena itu, selaku Ketua PPBI Cabang Demak saya mengajak seluruh anggota bahkan seluruh masyarakat untuk ikut menyukseskan “ Indonesian Bonsai Fighter ” di Lapangan Tahunan Jepara. Insyaallah saya juga akan mengirim bonsai-bonsai yang saya miliki. Waktu Pamnas Demak beberapa bulan lalu, rekan-rekan PPBI Jepara datang dengan kekuatan 90 an bonsai, sudah kewajiban saya akan kembali mengirim bonsai sebagai tanda persahabatan. Mari bersama menikmati, belajar, silaturahmi syukur-syukur belanja bahan bonsai di Pamnas Kota Ukir…” pungkasnya.