Jatengtime.com-Jakarta-Saat beberapa prajurit TNI mencopot baliho diberbagai tittik bergambar pentolan FPI (Front Pembela Islam) Rizieq Syihab dan sempat diwarnai kericuhan, tidak tampak atau diketahui keberadaanya.
Prajurit TNI juga mencopot baliho yang berada di depan Jalan Petamburan III, Jakarta Pusat, yang notabene merupakan markas FPI dan kediaman Rizieq Syihab, kemudian mengangkutnya ke dalam mobil dinas.
FPI ataupun pihak Rizieq soal pencopotan baliho hari ini tidak terdengar kritikan atau hujatan seperti yang mereka lakukan selama ini. Rizieq juga belum muncul.
Tidak (berani) munculnya Rizieq saat balihonya diturunkan TNI menuai kabar bahwa Rizieq, menantu Hanif dan Syarifah putrinya positif Covid-19 dan sedang dirawat di wilayah Bogor.
Mengetahui kabar tersebut, Wakil Sekretaris Umum Aziz Yanuar kepada wartawan, Jumat (20/11/2020) pukul 13.00 WIB menegaskan bahwa Rizieq menantu dan putrinya positif Covid-19 dan sedang dirawat di wilayah Bogor tidak benar.
“ Tidak benar kalau beliau (Rizieq menantu dan putrinya) sakit, apalagi Covid-19…Itu bohong dan berita sesat…” tegas Aziz.
Rizieq sehat, tapi tidak diketahui keberadanya.
Aziz menyatakan bahwa kondisi Rizieq saat ini sehat, namun dirinya tidak mengetahui keberadaannya.
“ Ini jelas beliau sehat walafiat. Kurang tahu saya (keberadaan Rizieq), bisa ditanya ke keluarga untuk lebih jelasnya…” ” katanya.
FPI juga membuat pernyataan pers bahwa :
Saat ini Rizieq yang disebut mereka imam besar sedang beristirahat.
“ Bahwa IB RS saat ini memilih untuk istirahat, jeda sejenak, karena selain cukup lelah akibat melalui perjalanan panjang dan langsung beraktivitas dengan tingkat kepadatan tinggi serta setelah melihat antusiasme umat sejak tanggal 10 November saat kedatangan hingga 14 November pada acara Maulud Nabi SAW di Petamburan, umat begitu antusias pada setiap kegiatan yang dihadiri IB RS yang berdampak pada penumpukan massa…”
Istirahatnya Rizieq sebagai wujud komitmen dalam mengajak umat untuk menciptakan pola hidup sehat (?). Untuk sementara, Rizieq memilih tidak melakukan kegiatan yang akan berdampak pada penumpukan massa hingga situasi kembali normal.
“ Kepada segenap elemen masyarakat di seluruh Indonesia yang telah mengajukan undangan kepada IB RS untuk menghadiri acaranya, maka kami sampaikan mohon ma’af yang sebesarnya, karena IB RS saat ini belum dapat memenuhi undangan tersebut, hingga nanti IB RS memutuskan dapat beraktivitas secara normal kembali “