TUDUH PEMKAB REKAYASA COVID-19, OKNUM DPRD AMBON GANTI DITANTANG HIDUP BERSAMA PASIEN CORONA

Jatengtime.com-Jakarta-Pandemi global covid-19 telah memakan korban baik yang sedang dirawat maupun yang meninggal dunia terjadi di berbagai negara di dunia termasuk Indonesia.

Meski demikian masih ada saja orang yang menganggap jika virus ini sebenarnya tidak ada, bahkan sengaja dibuat rekayasa pemerintah baik tingkat pusat sampai daerah.

Tidak terkecuali yang menganggap rekayasa adalah seorang oknum anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Ambon, Gunawan Mochtar.

Gunawan beberapa hari lalu menyebut virus corona (Covid-19) adalah upaya rekayasa pemerintah daerah (Ambon) untuk menghabiskan anggaran daerah.

“ Belum pernah satu pasien yang meninggal karena Covid-19, semua meninggal karena penyakit bawaan. Tetapi pemkot Ambon memvonis COVID-19 dan menguras anggaran…” tuding Gunawan.

Mendapat tuduhan tersebut, Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy, di Gedung Balai Kota, Selasa (11/8/2020) ganti meminta agar Gunawan untuk sementara waktu tinggal bersama dengan pasien Covid-19 agar dapat membuktikan sendiri jika Covid-19 bukanlah rekayasa.

“ Kalau mau membuktikan bahwa Covid-19 itu rekayasa, silakan saudara datang dan tinggal bersama pasien Covid-19 di lokasi karantina di Hotel Everbright…” jawab Richard.

Richard juga mengusulkan agar Gunawan melakukan aktivitas perkantoranya di tempat penampungan pasien Corona, termasuk bekerja sebagai wakil rakyat.

“ Kalau tidak percaya silakan datang saja dan tinggal di sana (lokasi karantina di Hotel Everbright), bekerja di sana, supaya bisa buktikan bahwa kamu sehat atau terpapar…” tegas Richard.

Wali Kota Richard Kasus menaegaskan bahwa Covid-19 di Ambon tidak bisa dianggap sebelah mata, jumlah warga yang terinfeksi virus tersebut kian bertambah.

“ Per Selasa (11/8/20) sebanyak 832 orang. Kasus terkonfirmasi per hari meningkat. Lalu di mana rekayasanya…? dan di mana uang daerah digunakan untuk foya-foya…” tegasnya.

Namun demikian, Richard menilai jika pernyataan Gunawan adalah hanya bersifat perorangan. Sebab DPR-D Ambon secara kelembagaan mendukung penuh penerapan PSBB.

“ Jadi itu pernyataan ngawur, pernyataan bikin gaduh dan pernyataan yang bersumber perorangan. Jadi sekali lagi, saya meminta kalau mau buktikan bahwa Covid-19 itu rekayasa, tak ada, silakan datang dan tinggal bersama pasien Covid-19…” pungkasnya.