SEMARANG,JT – Carica papaya atau buah pepaya umumnya hanya untuk hidangan pencuci mulut atau dibuat manisan / rujak. Namun kali ini buah pepaya diolah menjadi penganan berbentuk chip(keripik) yang hasilnya sudah dipasarkan di pusat oleh- oleh hampir di seluruh Jawa Tengah, bahkan sudah diterima di masyarakat Jepang.
Andy Fadjar beserta istrinya Dwi Wahyuningsih adalah pemilik industri rumahan Qreesh Semarang Fruit Chips, yang berdiri sejak tahun 2011 di Jl. Kedondong Dalam No. 359 A Kelurahan Lamper Tengah, Kecamatan Semarang Selatan, Kota Semarang ini sangat mengedepankan unsur kebersihan dan hygienis, karena hasil produksinya sudah di lirik buyer dari Jepang untuk dipasarkan di negaranya yang dikenal sangat ketat persyaratannya.
Dijelaskannya, dengan tenaga 5 karyawan, dia mampu memproduksi sedikitnya 2.000 bungkus dalam seminggu.Harga sangat terjangkau di kalangan masyarakat, dan produk ini sudah beredar di 180 toko oleh- oleh se Jawa Tengah, dengan harga Rp. 9.000,- sampai Rp. 13.000,- untuk ukuran 50 gram, dan Rp. 17.500,- sampai Rp. 25.000,- untuk ukuran 100 gram.
Sebelum diproduksi menjadi kripik, buah pepaya jenis Bangkok Thailand yang didatangkan khusus dari Boyolali, terlebih dahulu melalui proses pembersihan. Setelah itu pepaya diiris tipis menggunakan mesin pemotong yang kemudian dicuci kembali.
Irisan pepaya yang sudah dicuci kemudian ditiriskan dan langsung dimasukkan ke dalam mesin penggorengan hampa udara (Vacuum Frying) dengan minyak khusus yang didatangkan dari Jakarta dan dibakar dengan suhu konstan sekitar 85 *C. Sehingga kandungan nutrisi, rasa, warna dalam buah relatif tidak terjadi perubahan.
“Sebelum kami memproduksi keripik pepaya ini, berbagai riset telah kami lakukan hingga tercipta rasa yang maksimal,” ujar Andy kepada Jatengtime.com.* Suparningsih * Editor: Sar