Bangunan SDN 02 Gunung Pati Rusak Parah, Nyawa Siswa Terancam Maut

Potret buram pendidikan di Kota Semarang sepertinya tidak pernah berhenti. Satu gambaran potret buram pendidikan itu adalah masih ditemukannya bangunan sekolah yang sudah tidak layak pakai digunakan siswa untuk menimba ilmu.

Haruskah, setelah memakan korban baru gedung diperbaiki? Seperti yang dialami oleh ratusan siswa SDN 02 Gunung Pati, Kecamatan Gunung Pati Semarang, Jawa Tengah. Meski di bawah ancaman bahaya lantaran kondisi ruangan kelas yang rusak, namun, semangat untuk menimba ilmu tetap menyala.

Kondisi tersebut diakibatkan karena belum adanya rehabilitasi ruangan kelas yang rusak. Jika kondisi ini terus dibiarkan bukan tidak mungkin puluhan nyawa siswa akan menjadi korban.

Mereka harus belajar di dalam ruangan yang atapnya sudah rusak dan kayunya sudah pada kropos termakan oleh rayap, dan juga kamar mandi yang sangat miris sekali keadaannya.

Kepala Sekolah SDN 02 Gunung Pati, Anastasya Suprapti S.Pd, ketika ditemui Jatengtime.com, membenarkan kondisi sekolah yang dipimpinnya mengalami rusak parah. Berbagai upaya untuk mendapatkan bantuan rehabilitasi sudah dilakukan tetapi hingga kini belum ada realisasinya.

“Pihak sekolah sudah sering mengajukan permohonan rehabilitasi gedung sekolah baik itu ke Dinas pendidikan Kota Semarang, DPRD sampai ke Provinsi, namun hingga kini belum ada realisasinya,” papar Anastasya.

Dituturkannya, sekolah yang dipimpinnya memiliki anak didik sebanyak 165 siswa yang semuanya tergolong tidak mampu. Namun demikian proses belajar mengajar tetap berjalan seperti umumnya, dan biaya semua di tanggung dari dana BOS. Memang kata Kepsek Anastasya, untuk tahun 2012 ini kabarnya sekolah akan mendapatkan bantuan sekitar Rp. 90 jutaan, namun kapan kepastiannya, saya sendiri belum mengetahuinya.

“Dana segitupun untuk di buat tiga kelas dan gerbang utama atau wajah depan sekolah, sedangkan kamar mandi yang sangat rusak parah tidak mendapatkan anggaran sama sekali,” tambahnya.

Sementara saat di mintai konfirmasi,tentang penemuan sekolah yang sangat miris itu, Kepala UPTD Dikpora Kecamatan Gunung Pati, tidak berada di kantornya. **

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.