Jatengtime.com-Sleman-Tragedi memilukan kegiatan Pramuka Susur Sungai Sempor, Sleman, Jum’at (21/2/2020) sekitar Pukul 14.00 WIB yang mengakibatkan 10 siswi SMPN 1 Turi meninggal dunia meninggalkan duka yang mendalam bagi keluarga, teman dan sekolahan korban.
Sebanyak 249 siswa yang mengikuti kegiatan rutin Pramuka tersebut terdiri dari 124 siswa kelas VII dan 124 siswa kelas VIII diterjang arus sungai yang deras, sebanyak 239 siswa berhasil ditemukan selamat, kondisi luka-luka 23 orang.
10 siswi yang meninggal dunia :
- Yasinta Bunga (13) kelas 7B, warga Dadapan Rt 5/27, Donokerto, Turi.
2. Zahra Imelda (12) kelas 7D warga Kenteng, Wonokerto, Turi.
3. Sovie Aulia (15) kelas 8C warga Sumberejo Rt 22/6, Kaliurang, Srumbung, Magelang.
4. Arisma Rahmawati (13) kelas 7D warga Ngentak Rt.2/23, Tepan, Bangunkerto, Turi.
5. Nur Azizah (15) kelas 8A warga Kembangarum Rt.2/30 Donokerto, Turi.
6. Lathifa Zulfaa (15) kelas 8D warga Kembangarum Rt 4/33 Donokerto, Turi.
7. Khoirunnisa Nurcahyani Sukmaningdyah (13) kelas 7C warga Karanggawang Rt 5/ 25 Girikerto, Turi.
8. Evieta Putri Larasati (13) kelas 7A warga Soprayan Rt 4/19 Girikerto, Turi.
9. Faneza Dida (13) kelas 7A warga Glagahombo Rt 3/19 Girikerto,Turi.
10. Nadine Fadila (12) kelas 7D warga Kenaruhan Rt 5/18 Donokerto, Turi.
Kabid Humas Polda DIY Kombes Yulianto di Mapolda DIY, Senin (24/2/2020) kepada wartawan menyatakan Polisi menetapkan dua tersangka baru terkait 10 siswi SMPN 1 Turi meninggal dunia yang diterjang arus Sungai Sempor, Sleman.
Kedua tersangka yang ditetapkan Polisi adalah Pembina Pramuka Riyanto (58) dan Danang Dewo Subroto (58), yang justru memiliki kompetensi Sertifikat Kursus Mahir Dasar (KMD) Pramuka.
Keduanya ditetapkan sebagai tersangka setelah polisi memeriksa 22 saksi yang terdiri dari Pembina Pramuka, Kwarcab, Kepala Sekolah, warga, hingga siswa korban yang selamat dan bukti yang sudah didapatkan.
Keduanya terbukti tidak mendampingi kegiatan Pramuka saat kejadian. Kini keduanya telah ditahan di Polres Sleman dan dijerat dengan pasal 359 KUHP dan 360 KUHP dengan ancaman pidana 5 tahun penjara.
“ Hari ini kami menaikkan status dua orang yang terlibat dalam kegiatan pramuka menjadi tersangka yakni Riyanto (58) dan Danang Dewo Subroto (58), keduanya warga Sleman. Para tersangka yang sudah kami tahan ini semuanya punya KMD Pramuka. Harusnya mereka itu yang lebih memahami bagaimana keamanan melakukan kegiatan kepramukaan…” kata Yulianto.
“ Riyanto tinggal di sekolah, tidak mendampingi. Termasuk kelalaian, seharusnya yang bersangkutan juga ikut mendampingi. Danang Dewo ini tidak turun ke sungai dan hanya menunggu di garis finish…jelasnya.
Saat kejadian, Susur Sungai dilakukan dengan posisi melawan arus.
Kepala Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) DIY Minhajul Ngabidin, Senin (24/2/2020) menyatakan berdasarkan laporan tim UPT Kemdikbud DIY, kegiatan susur sungai tersebut ternyata dilakukan dengan cara berjalan melawan arus. Saat 249 siswa SMPN 1 Turi tengah mengikuti ekstrakurikuler Pramuka, Jumat (21/2/2020) tiba-tiba arus sungai menjadi deras dan menerjang para siswa.
Kemendikbud beri santunan, pendampingan Psikososial dan Evaluasi program.
Plt Dirjen PAUD Dikdasmen Kemendikbud Haris Iskandar, Senin (24/2/2020) dalam keterangan tertulis mengatakan, pasca kejadian ini, pihaknya akan melakukan berbagai langkah seperti pendampingan Psikososial ke sekolah (guru dan siswa), penguatan kembali pelaksanaan Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) ke semua sekolah dengan melibatkan masyarakat.
“ Kami akan melakukan pendampingan Psikososial, serta mengevaluasi pelaksanaan program-program kegiatan ekstrakurikuler agar memedomani pedoman yang telah ditetapkan…” kata Haris.
Kemendikbud, lanjut Haris akan memberikan santunan Rp 15 juta kepada keluarga siswi yang meninggal dunia, siswa yang mengalami luka sedang atau dirawat mendapat santunan Rp 2 juta.
Tim UPT Kemendikbud DIY pada Minggu (23/2/2020) pukul 13.30 WIB, juga merilis kronologi kejadian susur sungai siswa SMPN 1 Turi.
-Jumat (21/2/20)
Pukul 14.00 WIB.
*Sebanyak 249 siswa mengikuti kegiatan rutin Pramuka (124 siswa kelas VII dan 124 siswa kelas VIII).
*Kegiatan utama susur sungai di Sungai Sempor.
*Pada saat mulai turun sungai air masih dangkal, kondisi di lokasi belum hujan.
*Susur sungai dilakukan dengan siswa masuk ke sungai dan berjalan melawan arus berjalan ke arah utara.
Pukul 15.00 WIB.
*Terjadi hujan deras di hulu dan air tiba-tiba menjadi deras dan langsung menerjang siswa.
*Sebagian besar siswa hanyut terbawa arus air.
Pukul 15.30 WIB.
*Tim SAR dan warga melakukan pertolongan dan evakuasi.
Pukul 21.00 WIB
*Sebanyak 239 siswa berhasil ditemukan selamat dengan kondisi luka-luka 23 orang.
*Tercatat sebanyak 6 siswi ditemukan meninggal dunia, dan 4 siswi dinyatakan hilang.
-Sabtu (22/2)
Pukul 13.00 WIB
*Ditemukan dua siswi meninggal dunia.
-Minggu (23/2)
Pukul 08.00 WIB
*Dua siswi ditemukan meninggal.
*Operasi SAR gabungan dihentikan. Total korban meninggal dunia sebanyak 10 orang siswi.
Stasiun Klimatologi Mlati BMKG Yogyakarta sudah menyampaikan peringatan.
Sebelum kejadian memilukan yang merenggut nyawa 10 siswi SMPN 1 Turi, Stasiun Klimatologi Mlati BMKG Yogyakarta sudah menyampaikan bahwa pada hari Kamis (20/2/20) diperkirakan hujan lebat akan terjadi di wilayah Turi pada hari Jum’at (21/2) pukul 13.00-16.00 WIB.
Kemudian pada Jum’at (21/2/2020) mengeluarkan peringatan dini cuaca 1 (pertama) wilayah Turi, berisi informasi prakiraan hujan dengan intensitas sedang-lebat pada pukul 13.15 WIB, berlaku pukul 13.45-15.45 WIB.
Kemudian peringatan dini cuaca 2 (kedua, update) berisi informasi prakiraan hujan dengan intensitas sedang-lebat pada pukul 15.00 WIB, berlaku 15.30-17.30 WIB.
Stasiun Klimatologi Mlati BMKG Yogyakarta juga menyusun matriks kronologi :
Peringatan dini cuaca 1 (pertama) wilayah Turi Jum’at, 21 Februari 2020.
-Pukul 13.15 WIB
Cuaca di lokasi bencana (Sungai Sempor) berawan.
Cuaca di hulu sungai hujan sangat ringan.
-Pukul 14.00 WIB. (Siswa SMPN 1 Turi berkumpul di sekolah).
Cuaca di hulu sungai hujan sedang-lebat.
Cuaca di lokasi bencana berawan tebal.
Arus sungai masih normal.
-Pukul 14.30 WIB. (Siswa mulai menyusuri sungai)
Cuaca di hulu sungai hujan sangat ringan
Cuaca di lokasi bencana berawan tebal
Arus sungai mulai deras
Peringatan dini cuaca 2 (kedua, update) pukul 15.00 WIB, berlaku 15.30-17.30 WIB.
-Pukul 15.00 WIB. (Siswa masih menyusuri sungai)
Cuaca di hulu sungai hujan sedang-lebat
Cuaca di lokasi bencana hujan sangat ringan
(Arus sungai deras dan menerjang siswa).
-Pukul 15.30 WIB
Cuaca di hulu sungai berawan tebal
Cuaca di lokasi bencana berawan tebal
Arus sungai masih deras