PEKALONGAN – Bupati Perkalongan, Jawa Tengah dianugerahi oleh Presiden Republik Indonesia lantaran keberhasilannya meningkatkan produksi padi sampai 28,12% pada tahun 2010 dari tahun 2009 lalu. penghargaan itu diterima bupati beberapa waktu lalu di Jakarta.
Raihan penghargaan itu sekaitan dengan meningkatknya produksi padi di Kabupaten Pekalongan pada tahun 2010 mencapai 273.506 ton gabah kering panen (GKP), meningkat sebesar 28,21% dibanding tahun 2009. Produksi tahun 2009 213.326 ton GKP.
Hal itu dikatakan Kepala Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Ir. Sumarno, MPi melalui Kasi Pengembangan Padi dan Palawija Ir Rintono,kemarin. Dikatakannya, kebijakan pemerintah dalam pelaksanaan program revitalisasi pertanian diantaranya dengan pendayagunaan sumber daya lahan dan air untuk pertanian. Sedangkan penanganan sumber daya lahan dan air diarahkan untuk dapat memanfaatkan lahan secara optimal dalam rangka mendukung program peningkatan ketahanan pangan melalui Gerakan Peningkatan Produksi Beras Nasional (P2BN).
Permintaan beras terus meningkat seiring meningkatnya jumlah penduduk. Di sisi lain, dengan adanya perubahan iklim yang menjadi lebih ekstrim akibat pemanasan global berdampak pada terganggunya proses produksi padi. Hal lain yang menjadikan beras menjadi komoditas yang sangat penting adalah karena sebagian besar masyarakat masih menjadikan beras sebagai makanan pokok.
”Dengan latar belakang itu lah, Presiden RI meminta agar beras harus selalu tersedia dari produksi dalam negeri, harga stabil dan terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat. Untuk mewujudkan hal tersebut, melalui gerakan P2BN produksi padi harus meningkat 5% per tahun dan presiden memberikan penghargaan kepada daerah yang mampu meningkatkan produksi padi minimal 5% per tahun,” terang Rintono.
Untuk mencapai program tersebut, Kabupaten Pekalongan menempuh langkah dengan mengacu pada 3 program pembangunan, yakni peningkatan ketahanan pangan, pengembangan usaha agribisnis, dan peningkatan kesejahteraan petani. Untuk mewujudkannya, dilakukan upaya dengan memantapkan ketahanan pangan melalui penganekaragaman dan peningkatan produksi pertanian dengan penerapan teknologi tepat guna, meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan memantapkan kelembagaan petani, dan meningkatkan sarana prasarana pertanian. Upaya lain yakni dengan memberikan akses permodalan kepada kelompok tani, pengaturan pola tanam, dan fasilitasi penyediaan sarana produksi dan pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT).*Siti Kholidah – kontributor humas Kab. Pekalongan