Jatengtime.com-Demak-Bupati Demak dr. Eisti’anah, SE langsung perntahkan Dindagkop UKM (Dinas Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah) segera turun tangan bantu Disabilitas usai mendengar keluhanya.
Perintah Eisti untuk bantu disabilitas terjadi saat kegiatan bincang langsung Palaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dengan bupati dalam forum UMKM se-Kabupaten Demak yang digelar di Halaman Kantor Kecamatan Kebonagung, Sabtu (2/12.2023).
Dalam acara ini sejumlah pelaku usaha dipersilahkan mengadukan kendala mereka kepada bupati Demak.
Awalnya Murni, salah satu pelaku UMKM asal Desa Kebonbatur, Kecamatan Mranggen bercerita bahwa putranya yang mengalami disabilitas mental punya keinginan mempunyai usaha.
Namun, cita-cita putranya tersebut terhalang lantaran baru mempunyai peralatan yang tidak memadahi. Murni dan anaknya saat ini sedang menggeluti usaha produksi telur asin dan kerupuk.
“ Disabilitas susah cari kerja. Oleh karena itu, saya mendukung anak saya jadi pengusaha biar bisa jadi contoh kepada yang lainnya…” kata Murni.
“ Anak saya mengurus produksi kerupuk, tetapi peralatannya belum memadahi bu…” keluhnya kepada bupati.
Mendengar keluhan Nurni mewakili anaknya yang menyandang Disabilitas, Eisti’anah langsung mementahkan Dindagkop UKM turun tangan memberikan bantuan alat pemotong kerupuk sebagai bentuk dukungannya kepada penyandang disabilitas yang ingin jadi pengusaha.
“ Nanti langsung diurus sama dinas terkait…” kata Eisti’anah.
Eisti menegaskan Pemkab Demak akan selalu bersinergi dengan kecamatan dan desa untuk mendukung para pelaku usaha termasuk penyandang disabilitas.
“ Kami punya program pemberdayaan UMKM dan bantuan-bantuan yang siap disalurkan…” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dindagkop UKM Demak Iskandar Zulkarnain mengatakan jumlah UMKM yang menjadi naunganya tercatat sekitar 31 ribu, dan 90 persen UMKM bergerak di bidang makanan dan minuman.
Upaya Dindagkop UKM Demak dalam memajukan UMKM melakukan metode pendampingan dari hulu hingga hilir.
“ Hulu dalam hal permodalan kami bekerjasama dengan Bank Jateng dan BRI untuk penyaluran kredit KUR. Kemudian dengan PT Pegadaian dan Bank Mandiri untuk penyaluran kredit ultra mikro, Rp 10 juta per orang…” kata Iskandar.
Di bidang pemasaran, pihaknya memiliki system e-katalog lokal yang bisa dimanfaatkan UMKM agar produknya diakses oleh oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
“ Kami juga menfasilitasi dengan Demak Ekspo, serta memasukkan produk UMKM ke minimarket…” pungkasnya.