PULUHAN PELAJAR SMP SWASTA DI JEPARA POSITIF KORONA, GANJAR : TUTUP…WIS RA USAH KESUWEN

Jatengtime.com-Semarang-Puluhan pelajar berumur 13 tahun hingga 15 tahun, salah satu sekolah menengah pertama (SMP) swasta di Kabupaten Jepara dinyatakan positif terinfeksi Covid-19 (Korona) setelah hasil swab keluar, Sabtu (28/11/2020) malam.

Pemkab Jepara langsung melakukan tracing dan berupaya menelusuri asal penularan virus corona di lingkungan sekolah.

Temuan di sekolahan ini menjadi klaster baru penyebaran Covid-19 di Jawa Tengah.

Kabar puluhan siswa positip korona tersebut membuat Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo geram dan meminta semua sekolah yang menjadi klaster penyebaran Covid-19 untuk sementara ditutup.

Usai mengadakan rapat koordinasi percepatan penanganan Covid-19 di ruang rapat Kantor Gubernur, Selasa (1/12/2020), Ganjar memerintahkan para siswa (yang belum genap sebulan) melakukan pembelajaran tatap muka dikelas (PTM), dan kembali belajar secara daring dirumah masing-masing.

“ Tutup…wis ora usah kesuwen (tutup, tidak usah lama-lama). Kita kasih kesempatan buka, tapi kalau begitu ya tutup lagi saja…” kata Ganjar.

Ganjar juga mengancam keras pelaksanaan pembelajaran di sekolah disaat pandemi covid-19 tidak menentu dan demi keselamatan para siswa termasuk guru, dia tak segan akan menutup sekolah jika pihaknya masih menemukan sekolah yang melangsungkan pembelajaran tatap muka.

“ Kami akan mengevaluasi, kalau masih ada sekolah yang (melakukan pembelajaran) tatap muka, tutup saja. Tidak usah ragu…” tegasnya.

Namun demikian Ganjar menjelaskan rencana pembelajaran tatap muka yang akan dilaksanakan bulan Januari 2021 tidak berubah dengan menggunakan mekanisme dan aturan protokol kesehatan yang ada untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19 akan diberlakukan secara ketat.

“ Januari nanti bukan berarti merdeka, bukan berarti masuk bebas-bebas saja. Kita tetap harus selektif untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19…” ungkapnya.

DPRD Jateng minta PTM kaji ulang demi keselamatan siswa.

Dari kasus di Jepara ini membuat Ketua DPRD Jawa Tengah Bambang Kusriyanto meminta kebijakan dimulainya pembelajaran tatap muka (PTM) pada Januari 2021 agar dikaji ulang.

Pihak sekolah diminta untuk tidak tergesa-gesa mengadakan sekolah tatap muka demi keselamatan para siswa dan guru.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.