Jatengtime.com-Aceh- Brigadir Teuku Murizal Saputra personel Satuan Pembinaan Masyarakat (Binmas) Polres Aceh Utara yang pernah viral di media sosial karena integritasnya saat bertugas menjaga kotak suara di Kecamatan Tanah Luas, Aceh Utara sambil mengendong anak sulungnya Teuku Syakiral (7), sampai tertidur dalam pelukanya mengakiri masa dudanya.
Video berdurasi 0,14 detik yang diunggah TM Saputra pada 7 Desember 2018 berisi rekaman anak keduanya, Pocut Itzil Zauzila memanggil mamanya di makam istrinya Cut Nilam Sari, di Desa Geulumpang Tujuh, Kecamatan Matangkuli, Kabupaten Aceh Utara juga viral media sosial.
Prajurit Bhayangkara yang pernah membuat siapa saja berurai air mata karena saat melihat foto dan rekaman video bersama anaknya, Kamis (20/2/2020) di rumah mempelai wanita, Desa Geulumpang Tujoh Kecamatan Matangkuli, Aceh Utara, menikahi Maya Karmila (29), seorang bidan desa yang tak lain adalah adik kandung dari mendiang Cut Nilam Sari.
Saputra menikahi Maya Karmila (istilahnya turun ranjang) karena selama ini sudah mengobarkan waktu, pikiran, tenaga bahkan perasaannya merawat Pocut Itzil Zauzila sejak masih berumur 28 hari sampai sekarang berumur 3 tahun 4 bulan.
Walaupun sebelumnya Maya juga memiliki hubungan dengan seorang pria, namun lebih fokus menjaga ke dua anaknya yang masih kecil dan tidak pernah mengeluh ketika dirinya berdinas.
“ Tabungan gaji yang saya berikan kepada Maya untuk kebutuhan anak saya, Teuku Syakiral dan Pocut Itzil Zauzila tidak digunakan sama sekali. Justru uang honornya digunakan untuk membeli kebutuhan anak saya…” kata TM Saputra.
Pernikahan Polisi ini juga menarik perhatian warganet, lantaran nilai mahar yang fantantis yaitu 100 mayam emas (mayam merupakan takaran emas yang berlaku di masyarakat Aceh, satu mayam bernilai sekitar 3,33 gram) dan uang tunai Rp 100 juta sebagai tanda Pemuliaan TM Saputra kepada istri barunya.
Hubungan antara Brigadir Teuku Murizal Saputra dan Cut Nilam Sari ternyata baru berlangsung dua bulan terakir ini dan TM pernah bernazar akan menyediakan mahar semampunya kepada wanita yang menjaga anaknya dengan sebaik-baiknya.
“ Selama ini hubungan kami hanya antara adik dengan abang ipar. Kami baru mulai rasa dalam dua bulan terakhir dan ini proses ta’aruf, bukan pacaran…” ungkapnya.